Bappenas Dukung Pembangunan Bali dengan Kedepankan Kearifan Lokal

Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengapresiasi upaya Pemerintah Provinsi Bali yang tengah merancang haluan pembangunan 100 tahun yang jelas dan terukur. Haluan ini akan mengedepankan tiga hal utama yaitu: Alam Bali, Manusia Bali, dan Kebudayaan Bali. “Kami di Bappenas menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) untuk menjadi pedoman bagi presiden dan wakil presiden, bupati, gubernur dan wali kota seluruh Indonesia yang akan dipilih pada 2024, agar semua pembangunan daerah konvergen dan koheren dengan pembangunan nasional. Tentu, dasar rencana pembangunan daerah akan disesuaikan dengan kekayaan dan kearifan lokal masing-masing, sebagaimana yang tengah disusun Bali saat ini,” ujar Menteri Suharso Monoarfa dalam Seminar Haluan Pembangunan Bali Masa Depan 100 Tahun Bali Era Baru di Bali, Jumat (5/5).

Kementerian PPN/Bappenas memproyeksikan, Bali dalam 100 tahun ke depan dapat bersaing dan setara dengan negara maju. “Dalam perhitungan kami, hingga 2045, tingkat ekonomi Bali tumbuh sebesar 7,7 persen. Proyeksi kami, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita Bali pada 2045 yaitu sekitar USD 19.000-21.000. Sedangkan pada 2125 kami memperkirakan PDRB per kapita Bali sekitar USD 132.000,” ungkap Menteri Suharso dalam seminar yang turut dihadiri Presiden ke-5 Republik Indonesia dan Ketua Dewan Pengarah BRIN Megawati Soekarnoputri, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko, dan Kepala BPIP Yudian Wahyudi.

Sebelumnya, Kementerian PPN/Bappenas bersama Pemerintah Provinsi telah meluncurkan Peta Jalan Ekonomi Kerthi Bali yang merupakan bagian dari Redesain Transformasi Ekonomi Indonesia. “Ekonomi Kerthi merupakan tahapan awal dari Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru 2025-2125. Bappenas siap membantu Bali untuk menyusun materi rencana pembangunan dalam bentuk yang lebih imperatif,” tutur Menteri Suharso.

Gubernur Bali I Wayan Koster menjelaskan materi Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru 2025-2125 dipetakan melalui tiga alur waktu kearifan lokal Bali, Tri Semaya, yaitu Bali Masa Lalu (Atita), Bali Masa Kini (Wartamana) dan Bali Masa Depan (Anagata). “Haluan pembangunan bali masa depan ini akan dijabarkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) di provinsi dan kota/kabupaten se-Bali dengan memperhatikan kondisi, kebutuhan, dan potensi daerah masing-masing,” pungkas Gubernur Koster.