Rapat Simulasi Threeme Model Untuk Program Listrik 35.000 Megawatt

JAKARTA  Kementerian PPN/Bappenas hari Jumat (5/2) menyelenggarakan rapat mengenai Assessment of 35.000 Megawatt by ThreeMe Model sebagai alat analisis yang mampu menstimulasi economic impact dalam transisi energi fosil ke Energi Baru Terbarukan (EBT). Rapat tersebut dipimpin oleh Nizhar Marizi Ph.D, Kepala Sub Direktorat Sumber Daya Energi dan Kelembagaan, dan dihadiri pula oleh J. Rizal Primana, Direktur Sumberdaya Energi Mineral dan Pertambangan Bappenas.

Tujuan rapat adalah untuk melihat kemajuan dari pemodelan yang pertama, dan untuk menampung saran dan masukan dari peserta rapat terkait dengan simulasi tersebut, antara lain dari perwakilan Kementerian ESDM, EBTKE, Universitas Padjajaran, dan Bappenas sendiri. Kemudian secara spesifik ingin melihat assessment terhadap proyek pemerintah dalam rangka meningkatkan kapasitas pembangkit tenaga listrik 35.000 Megawatt dengan menggunakan ThreeMe Model.

“Jadi ini studinya sudah setahun lebih dan sudah mau mendekati final. Tadi dipresentasikan bahwa modelnya sudah jadi, dan ada studi kasus untuk model 35GW. Hal itu sebagai test case untuk model saja. Pada intinya dengan pemodelan ini kita berusaha melihat dampak dari program energi yang dilakukan pemerintah terhadap kondisi ataupun indikator-indikator ekonomi makro Indonesia,” jelas Nizhar Marizi.

Rapat ini juga dilaksanakan dalam rangka merumuskan model yang tepat untuk program kerjasama Bappenas dengan AFD (Agence Francaise Development) berjudul Assesing Low Carbon and Resilient Growth in Indonesia. Selain membuat model, AFD juga melakukan capacity building berupa training bagi staf Bappenas. Kemudian akan diadakan seminar atau dialog yang materinya disusun tidak hanya membahas model ini saja, tetapi juga tentang aplikasinya.

Rapat ini juga dihadiri Bardy dan Bosle dari AFD. Lalu presentasi mendalam tentang model ini disampaikan oleh Frederic Reynes, perwakilan dari OFCE (French Economic Observatory) & TNO (The Netherlands Organization for Applied Scientific Research).

Model ThreeME adalah model CGE (Computable General Equilibrium) yang memiliki hal spesial, yaitu dynamic model dan hybrid model. Dasar dari diciptakannya simulasi model ini adalah permintaan listrik yang meningkat 8,5 persen rata-rata pertahun selama lima tahun terakhir, sehingga dibutuhkan peningkatan produksi kapasitas listrik untuk menghindari terjadinya kekurangan pasokan listrik. Disamping itu, Presiden telah mengumumkan rencana investasi besar-besaran dalam peningkatan kapasitas pembangkit tenaga listrik sebesar 35.000 Megawatt.

Di akhir rapat, Rizal Primana menyebutkan bahwa model ini sangat penting digunakan sebagai alat analisis untuk program listrik. Juga dapat dianalisa dan diterapkan dalam skenario program tersebut. Simulasi berguna untuk meningkatkan kemampuan perencanaan dalam segala aktivitas terkait pembangunan.*