Pemerintah Bidik Kenaikan Penyerapan Tenaga Kerja Hingga 40 Persen di 2016

Dalam temu wartawan yang digelar di Kementerian PPN/Bappenas, Jum’at (25/9), Menteri PPN/Kepala Bappenas Sofyan Djalil menjelaskan pemerintah tengah menyusun strategi jitu untuk mendongkrak kenaikan tingkat penyerapan kerja pada 2016. “Kami akan bicara dengan kementerian/lembaga agar segera menentukan mana (program) yang menjadi prioritas,” tegas beliau.

Menteri Sofyan menjelaskan, kriteria paling wahid bagi program pembangunan untuk bisa masuk ke dalam daftar prioritas adalah program yang berdampak langsung pada kenaikan elastisitas tingkat penyerapan kerja. Pasalnya, sepanjang 2015, angka penyerapan kerja masih berada pada level 250 ribu. Pada 2016 mendatang, pemerintah membidik angka kenaikan sebesar 40 persen sehingga tingkat penyerapan tenaga kerja akan mencapai 350 ribu per satu persen pertumbuhan perekonomian.

Dus, penentuan program prioritas kementerian/lembaga berdampak langsung alokasi dan relokasi anggaran. Pemerintah akan menelaah setiap anggaran agar bisa digunakan untuk program prioritas yang tepat guna. “Relokasi anggaran bisa berdampak ke penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat,” tambah beliau.

Selain bongkar pasang anggaran, pemerintah juga akan berupaya memaksimalkan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk mewujudkan infrastruktur publik mumpuni yang turut berkontribusi pada penyerapan tenaga kerja. Terakhir, pemerintah merancang  pemberian sejumlah insentif kepada perusahaan dengan tenaga kerja besar atau padat karya. Insentif tersebut ditujukan agar lapangan kerja tetap tercipta sehingga masyarakat menganggur berkurang.