Menteri Sofyan: Tahun Depan, Pemerintah Targetkan Rasio Gini 0,39

Menteri PPN/Kepala Bappenas Sofyan Djalil, memaparkan tantangan Indonesia untuk meraih pembangunan sustainabel dalam Workshop Indonesia Menuju Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals — SDGs) yang diselenggarakan di Kementerian PPN/Bappenas, Selasa (10/11). Pada 2016 mendatang, pemerintah mematok target penurunan rasio gini untuk meminimalisasi ketimpangan antara masyarakat kelas atas, menengah, dan bawah.

 “Tahun depan kita targetkan 0,39, dengan upaya maksimal kita harapkan bisa mengejar itu," ucap Menteri Sofyan. Meski demikian, beliau mengakui pemerintah punya tugas yang tidak mudah untuk menurunkan rasio gini. Salah satu langkah yang didapuk sejak awal 2015 adalah menerapkan kebijakan pembangun  antarsektor yang terpadu, alih-alih mencanangkan kebijakan pembangunan yang parsial.

Dengan kebijakan tersebut, pembangunan pada satu daerah dilaksanakan dengan pembelajaran menyeluruh atas tiga dimensi krusial, yakni sumber daya manusia, serta sudut pandang sektoral dan antarwilayah. Terkait kebijakan perencanaan anggaran, pemerintah juga menegakkan reformasi di bidang fiskal sehingga alokasi dana belanja disasar bagi sektor yang potensial dalam menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat luas. “Desentralisasi fiskal dilakukan untuk perbesar anggaran daerah,” tandas Menteri Sofyan.

Pemerintah juga menyiapkan pagu anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk pembangunan infrastruktur publik. Selain itu, ada pula pos anggaran Dana Desa sebesar Rp 20,7 triliun di Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Perubahan 2015. Pada 2016 mendatang, Dana Desa yang bertujuan untuk mendorong pembangunan desa meningkat hingga Rp47 triliun di APBN 2016.