Gelar KSAN 2019, Bappenas Dorong Pembangunan Sanitasi dan Penyediaan Akses Air Minum yang Aman dan Berkelanjutan

JAKARTA – Kementerian PPN/Bappenas menyelenggarakan Konferensi Sanitasi dan Air Minum Nasional (KSAN) 2019 dengan tema “Menuju Layanan Sanitasi dan Air Minum yang Aman, Inovatif dan Berkelanjutan untuk Semua” di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Senin (2/12). Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, pemerintah akan fokus meningkatkan akses sanitasi dan air minum yang aman dan berkelanjutan bagi masyarakat. Strategi ini akan berkontribusi secara signifikan bagi upaya Indonesia untuk meningkatkan capaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/ Sustainable Development Goals (TPB/SDGs) hingga 2024. “Sanitasi yang aman merupakan hal yang krusial bagi negara karena negara maju ditandai dengan baiknya sanitasi, pengelolaan air minum dan ketersediaan air bersih," ucap Wakil Presiden Republik Indonesia Ma'ruf Amin saat membuka KSAN 2019.

KSAN merupakan konferensi advokasi dua tahunan yang digagas Pokja Pembangunan Perumahan, Pemukiman, Air Minum dan Sanitasi Nasional yang menjadi wadah bagi 34 gubernur, 269 bupati dan wali kota, duta besar negara sahabat, mitra pembangunan, akademisi, organisasi kemasyarakatan, serta swasta untuk membahas pentingnya pembangunan sanitasi dan air minum bagi kesehatan masyarakat Indonesia. KSAN 2019 berperan untuk pemetaan isu dan penyusunan rekomendasi atas tantangan sanitasi rumah tangga hingga angka rumah tangga dengan pengelolaan limbah domestik aman yang saat ini baru mencapai 7,42 persen. “Air limbah domestik yang tidak dikelola dengan aman akan mengakibatkan penurunan kualitas air permukaan dan air tanah yang menjadi sumber air minum. Untuk air minum yang layak, Indonesia telah berhasil meningkatkan akses layak dari 82,14 persen di 2011 menjadi 87,77 persen di 2018. Indonesia saat ini juga telah berhasil meningkatkan akses sanitasi air limbah domestik dari 58,44  pada 2011 menjadi 74,58 persen pada 2018 dan menurunkan tingkat praktik BABS (Buang Air Besar Sembarangan) di tempat terbuka dari 19,39 persen pada 2011 menjadi 9,36 persen di 2018," ujar Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa.

Sebagai upaya untuk diseminasi informasi kepada publik yang lebih luas, Kementerian PPN/Bappenas juga menggelar Festival KSAN 2019 yang mempersembahkan pameran informasi, panel infografik, instalasi sanitasi, hingga panggung inspirasi yang menampilkan Women in WASH, Champion Individu, Komunitas & Social Enterprise, Sanitasi Sekolah Inklusif, dan JMP Report.

KSAN 2019 juga menjadi momen bagi Menteri Suharso untuk menyerahkan penghargaan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Award kepada lembaga pemerintah, lembaga swasta dan perorangan yang berprestasi dalam hal sanitasi dan pengelolaan air minum dengan berbagai kriteria. Ada pun kabupaten dan kota yang mendapatkan penghargaan adalah Kabupaten Muara Enim, Kabupaten Karanganyar, Kota Surakarta, Kabupaten Pesisir Selatan, dan Kabupaten Ogan Ilir.

Untuk kategori lembaga, instansi yang mendapatkan penghargaan adalah BKM Lestari, Kabupaten Balekumbang, Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (KP-SPAMS) Karya Laksana Kabupaten Garut, Front Masyarakat Peduli Lingkungan Gili Trawangan Kabupaten Lombok Utara, KP-SPAMS Tirta Johar Mandiri, Kabupaten Deli Serdang. Selanjutnya, Kabupaten Tangerang mendapatkan penghargaan khusus karena telah melakukan inovasi sanitasi di sekolah. Untuk penghargaan kategori perorangan, diberikan kepada Agnes Jenie Ngganggus yang telah melakukan inovasi di UKM Jensi Kupang.