Bappenas Pastikan Konvergensi Pusat dan Daerah dalam RPJPN 2025-2045

Visi Indonesia Emas 2045 hanya dapat dicapai melalui konvergensi rencana pembangunan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Untuk itu, Kementerian PPN/Bappenas menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 sebagai panduan perencanaan pembangunan Indonesia, termasuk transformasi Indonesia agar dapat segera lepas dari middle income trap. “Bisa jadi, pedoman untuk semua, para stakeholder di tanah air, baik pemerintah, nonpemerintah, dan misalnya pemilu legislatif, presiden, kepala daerah, kita satukan di 2024 dengan perencanaan pembangunan yang konvergen,” ujar Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dalam Focus Group Discussion Kementerian PPN/Bappenas dan Harian Kompas yang mengangkat tema “Visi Indonesia 2045 dan Harapan Mewujudkan Negara Nusantara Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan”, Senin (29/5) di Jakarta.

Selarasnya pembangunan pusat dan daerah tersebut akan mendorong percepatan pertumbuhan Indonesia, sejalan dengan harapan Indonesia keluar dari middle income trap sebelum tahun 2045. Tidak hanya pertumbuhan dari aspek ekonomi yang ditargetkan semakin maju, tetapi juga aspek kesehatan hingga pendidikan, diharapkan mampu terus berkembang. “Kita berharap manusia Indonesia di 2045 sehat, terpelajar, terlindungi,” ujar Menteri Suharso.

Untuk mendukung transformasi, Indonesia harus meningkatkan produktivitas agar berbanding lurus dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Menteri Suharso mengatakan, sebagai salah satu faktor penting untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia, sektor pendidikan diharapkan dapat menciptakan produktivitas sumber daya yang lebih tinggi. “Agar bisa menciptakan produktivitas tinggi, kita tahu produktivitas kita masih minus, kita berharap bisa diciptakan, pertumbuhan industrialisasi harus lebih tumbuh dari pertumbuhan ekonomi. Kalau kedua trek ini jalan, saya yakin, (pertumbuhan produktivitas) kita bisa lebih cepat,” imbuh Menteri Suharso.

Di sisi lain, Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti juga menekankan pentingnya industrialisasi untuk produktivitas tinggi, selaras dengan upaya menggeser model ekonomi dari resource based growth ke productivity based growth. “Produktivitas didorong melalui iptek dan inovasi yang nanti terkait dengan komersialisasi industri yang dilakukan negara maju. Riset dan inovasi bukan hanya sekadar riset, tapi akan dikomersialisasikan oleh industri. Tanpa industrialisasi, Indonesia tidak bisa tumbuh cepat,” pungkas Deputi Amalia.