Arahan Menteri Sofyan Di Musrenbang Regional Kalimantan: Fokus Menyiapkan Program Prioritas

JAKARTA – Menteri PPN/Kepala Bappenas Sofyan Djalil dalam acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Regional Kalimantan 2016 di Hotel Sahid (11/3), memberi arahan bagi Pemerintah Daerah untuk fokus menyiapkan dan menjalankan program prioritas.

Sofyan menyebutkan bahwa daerah harus dapat mengidentifikasi kebutuhan daerahnya secara keseluruhan. Kemudian secara khusus beliau menyampaikan bahwa tidak semua usulan dari kebutuhan daerah tersebut yang dapat diakomodasi dalam satu waktu. Oleh karena itu, tugas Pemerintah Daerah adalah membuat usulan program-program prioritas daerah.

“Ini yang menjadi tantangan berat. Shopping list pembangunan Kalimantan lebih dari 150 Triliun. Kita akan lihat, tergantung kemampuan APBN. APBN kita tidak sebaik yang kita harapkan, akibat kondisi perekonomian global. Sekarang Pemerintah ingin mengubah, yang dibiayai untuk RKP 2017 adalah program prioritas,” jelas Sofyan.

Perubahan dalam RKP 2017 ini ditujukan agar terlihat kebutuhan yang lebih real. Kini pendekatannya adalah Money Follow Program, dengan kata lain tidak semua tugas dan fungsi harus dibiayai secara merata. Artinya, yang akan dibiayai adalah program-program prioritas, sehingga diharapkan proses pembangunan akan lebih maksimal.

Tantangan selanjutnya menurut Sofyan adalah anggapan bahwa Musrenbang hanyalah forum formalitas karena belum dapat menampung usulan-usulan daerah. Padahal menurutnya, hal ini terjadi karena usulan daerah yang terlalu banyak, sementara yang dapat ditampung terbatas sesuai kemampuan anggaran.

Sofyan menuturkan, “Oleh sebab itu kita coba mengubah penyusunan RKP 2017. Usulan dibuat dengan prioritas tertinggi. Sehingga prioritas pertama dibiayai lebih dahulu. Semakin bertambah APBN, akan disesuaikan pembiayaannya untuk program prioritas kedua, ketiga, hingga seluruhnya. Kalau usulan terlalu banyak, akhirnya anggaran yang dialokasikan terbatas.”

Beliau menegaskan Pemerintah Daerah harus memilih program mana yang paling mendesak untuk dikerjakan, karena dana yang dialokasikan benar-benar terbatas untuk program prioritas. Untuk mengetahuinya maka harus menjawab pertanyaan berikut: apakah program itu perlu (apa manfaatnya), kemudian harus menjelaskan kenapa perlu (apakah manfaatnya  diperlukan masyarakat), lalu kapan perlu (bisa dialokasikan tahun ini atau tahun depan).

Dalam sambutannya, Hadi Prabowo, Plt Gubernur Kalimantan Tengah, menyebutkan tujuan utama pembangunan Kalimantan adalah sebagai paru-paru dunia. Selain beliau, acara ini juga dihadiri Mendagri Tjahjo Kumolo, Gubernur Kalimantan Barat Cornelis, Gubernur Kalimantan Selatan H. Sahbirin Noor, Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie, dan Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak.*