Rapat Kerja dengan Gubernur NTT, Menteri Suharso Bahas Integrated Tourism Master Plan Labuan Bajo

LABUAN BAJO – Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menggelar Rapat Kerja untuk membahas Integrated Tourism Master Plan (ITMP) Labuan Bajo bersama Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Laiskodat, Bupati Manggarai Barat Agustinus Ch Dula, Direktur Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores Shana Fatina serta Kepala Balai Taman Nasional Komodo Lukita Awang Nistyantara di Hotel Inaya Bay Komodo, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Jumat (17/7). Rapat tersebut merupakan bagian dari Kunjungan Kerja Menteri PPN/Kepala Bappenas bersama Gugus Tugas Kementerian PPN/Bappenas untuk Percepatan Penanganan Covid-19 ke Provinsi NTT dalam rangka Peninjauan Kesiapan Pemulihan Ekonomi dan Sosial Labuan Bajo sebagai Satu Dari 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas.

“Kita ingin mengetahui sampai sejauh mana kesiapan daerah dalam rangka penyusunan Master Plan yang pengampunya di Kementerian PUPR, tetapi pengarahnya ada di Kementerian PPN/Bappenas. Kami sebagai pengarah ingin tahu persis dan mendengar visi dari Bapak Gubernur yang banyak memahami keadaan dan apa saja yang perlu diselesaikan di lapangan agar terjadi percepatan pembangunan. Terutama kalau benar-benar kita bisa langsungkan pertemuan G-20 dan ASEAN Summit 2023 di sini, tentu semua hal harus dipersiapkan dengan baik dan matang. Itu yang kami hitung tadi dengan baik dan kami akan uji kembali penganggaran dan pengalokasiannya seperti apa, siapa saja yang akan bertanggung jawab untuk itu,” jelas Menteri Suharso. ITMP akan disusun pada 2020-2021 dan akan berfungsi sebagai panduan bagi pemangku kepentingan untuk mempercepat pengembangan Destinasi Pariwisata Prioritas secara terpadu dalam aspek-aspek kepariwisataan, infrastruktur, kehutanan, kemaritiman, tata ruang dan investasi yang selaras dengan perkembangan wilayah secara keseluruhan.

ITMP Labuan Bajo akan diarahkan untuk mengembangkan premium tourism di Labuan Bajo, terutama di Pulau Komodo, sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo. “Pulau Flores ini kita dorong sebagai salah satu destinasi wisata tingkat premium karena punya keunggulan Komodo, saya kira di dunia tidak ada yang punya, kecuali di NTT ini. Untuk itulah kita lakukan Master Plan secara terintegrasi, apa saja yang perlu dilakukan pemerintah pusat terutama infrastruktur dasarnya apa yang mesti dibantu, sektor-sektor ekonomi apa yang bisa jadi pembangkit untuk ekonomi di daerah sini,” ujar Menteri Suharso. Usai rapat kerja, Menteri Suharso meninjau pelebaran Jalan Soekarno Hatta Bawah sepanjang 10,05 km yang menjadi bagian penting dari ITMP Labuan Bajo, mengingat kualitas infrastruktur pendukung seperti jalan raya tentu menjadi daya tarik di dunia pariwisata.

Selain di Jalan Soekarno Hatta Bawah, pelebaran jalan juga sedang berlangsung di Jalan Soekarno Hatta Atas sepanjang 9,97 km. Kedua Jalan Soekarno Hatta ini akan dilengkapi dengan jalur pejalan kaki (pedestrian walk) untuk menunjang pariwisata Labuan Bajo. “Totalnya, keseluruhan pembangunan infrastruktur jalan dalam rangka mendukung KSPN Super Prioritas Labuan Bajo untuk tahun ini adalah sebesar Rp 371,60 miliar. Pelebaran Jalan Soekarno Hatta Bawah merupakan salah satunya, dengan alokasi anggaran 42,84 miliar dan progres pembangunan fisik sekitar 15,5 persen. Diharapkan dengan pembangunan infrastruktur jalan ini, pariwisata Labuan Bajo akan menjadi lebih siap dan kembali meningkat pasca Covid-19,” tutur Menteri Suharso.

Selain Jalan Soekarno Hatta, infrastruktur yang diprioritaskan di Labuan Bajo tahun ini adalah (1) peningkatan kualitas jalan dari Labuan Bajo ke Wae Cicu sepanjang 4 km yang akan menjadi pusat pelayanan akomodasi wisata premium di Labuan Bajo dengan nilai Rp 19,59 miliar, (2) preservasi dan pelebaran Jalan Labuan Bajo-Malwatar sepanjang 56,68 km dengan nilai Rp 57,22 miliar, (3) pembangunan Jalan Ruas Labuan Bajo-Terang-Bari sepanjang 24 km dengan nilai Rp 29,20 miliar, (4) Peningkatan Jalan Akses Pelabuhan Peti Kemas Wae Kelambu sepanjang 0,82 km dengan nilai Rp 16,82 miliar. Sementara pada 2021 direncanakan pembangunan jalan akses KSPN Labuan Bajo (Ruas Labuan Bajo Terang Pelabuhan Bari) sepanjang 2,27 km dengan nilai sebesar Rp 11,71 miliar.