Kunjungi Museum Purba Sangiran, Menteri Suharso Tekankan Pentingnya Rencana Induk Pengembangan Kawasan Sangiran

SANGIRAN – Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengunjungi Museum Manusia Purba Sangiran, Rabu (14/10) sebagai salah satu agenda Kunjungan Kerja Menteri PPN/Kepala Bappenas bersama Gugus Tugas Kementerian PPN/Bappenas untuk Percepatan Penanganan Covid-19 dalam rangka Peninjauan Kesiapan Pemulihan Ekonomi dan Sosial dan Persiapan Transformasi Ekonomi Jawa Tengah-Yogyakarta sebagai Destinasi Pariwisata Prioritas. “Saya ingin pastikan aset dunia, kekayaan dunia, yang dititipkan kepada bangsa kita, dirawat dengan benar. Ada jenis situs purbakala yang pernah saya kunjungi, tapi tidak setua ini karena situs ini sudah jutaan tahun. Saya membayangkan jika di sini ada teater seperti di dunia, meskipun di teaternya nanti tidak banyak orang, dan menampilkan bentuk-bentuk manusia purbakala. Situs ini memiliki kekayaannya tak ternilai, kalau di tempat lain bisa dicuri, benda purbakala ini kalau dijual mahalnya luar biasa. Dulu pernah ada peristiwa arca yang dicuri, maka saya kira penting dari segi keamanan untuk lebih diperhatikan,” tegas Menteri Suharso. 

Menteri Suharso menekankan pentingnya Rencana Induk Pengembangan Kawasan Situs Sangiran agar mempermudah masyarakat memperoleh informasi mengenai Situs Sangiran sebagai salah satu warisan dunia yang memiliki banyak ilmu pengetahuan di dalamnya. Berbagai pengembangan dilakukan Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran, yang dibagi ke dalam beberapa kluster. Pertama, menyelesaikan museum sebagai sentra informasi di Klaster Krikilan pada 2011. Kedua, Museum Kluster Dayu yang selesai dibangun pada 2012. Ketiga, Klaster Bukuran dan Museum Manyarejo sebagai museum pendukung Klaster Bukuran yang selesai pembangunannya di 2013. Pada 2014, pembangunan Klaster Ngebung juga telah dirampungkan. “Kementerian PPN/Bappenas berkunjung ke Jawa Tengah dan DI Yogyakarta untuk memantau kesiapan daerah untuk percepatan pemulihan ekonomi dengan tujuan akhir perencanaan jangka panjang menuju transformasi ekonomi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. Transformasi ekonomi tadi adalah bagaimana ekonomi lokal berkembang dengan memanfaatkan potensi sumber daya lokal yang dimiliki dengan dukungan dari berbagai pihak. Di sinilah peran kami sebagai clearing house untuk merumuskan strategi pembangunan demi mewujudkan tujuan tersebut,” pungkas Menteri Suharso.