Bappenas Dorong Kerjasama Selatan-Selatan Triangular untuk Percepat Pembangunan Inklusif

Kementerian PPN/Bappenas bersama Islamic Development Bank menggelar Side Event G20 dengan tema “Enabling Inclusive Development through South-South and Triangular Cooperation”. Agenda ini bertujuan untuk berbagi praktik baik dan mendorong kemitraan multipihak serta kerja sama internasional untuk mempercepat agenda pembangunan melalui pendekatan yang lebih inklusif, salah satunya melalui South-South Triangular Cooperation/Kerjasama Selatan-Selatan Triangular (SSTC/KSST). “Business as usual bukan lagi opsi untuk menghadapi krisis global saat ini. Pemulihan berkelanjutan diperlukan untuk membangun masyarakat yang tahan dari krisis. Untuk itu, prioritas kita tidak hanya pertumbuhan, tetapi pembangunan yang inklusif,” jelas Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dalam pidato kuncinya, Rabu (16/11).

Menteri Suharso mengatakan SSTC/KSST menjadi salah satu sarana yang tepat untuk membangun kerja sama antar negara dalam kerangka pembangunan inklusif. Tidak hanya mendorong kerja sama antar negara di bagian Selatan, SSTC/KSST juga mendorong kerja sama pembangunan negara-negara di bagian Utara dan stakeholders pembangunan. "SSTC/KSST dapat menjadi modalitas yang efektif untuk pulih kembali dari pandemi Covid-19 dan membangun ketangguhan di tengah dinamika global. SSTC/KSST mendorong pembangunan inklusif melalui berbagi pengetahuan, pengalaman, inovasi, dan pendekatan berkelanjutan antara negara berkembang, maupun dengan negara maju,” ucap Menteri Suharso.

Hal ini sejalan dengan komitmen menteri-menteri pembangunan G20 untuk memperkuat multilateralisme dan mempercepat pemulihan ekonomi negara berkembang. Roadmap for Stronger Recovery and Resilience in Developing Countries sebagai dokumen hasil Development Ministerial Meeting pada 7-9 September 2022 telah mengarusutamakan SSTC/KSST sebagai salah satu modalitas pendorong pemulihan ekonomi dengan tiga fokus area, yaitu: (1) peningkatan produktivitas dan daya saing UMKM; (2) menjamin ketangguhan melalui perlindungan sosial yang adaptif; dan (3) mempromosikan Ekonomi Biru-Hijau melalui Pembangunan Rendah Karbon dan ketahanan iklim.

Plt. Deputi Bidang Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan Kementerian PPN/Bappenas Slamet Soedarsono mengatakan pentingnya kerja sama yang lebih inklusif dalam membangun kesejahteraan masyarakat pasca pandemi. “Inklusivitas dalam SSTC/KSST bisa mendorong desain solusi yang inovatif, memanfaatkan sumber daya tambahan, dan memberikan hasil dengan dampak yang besar,” imbuh Deputi Slamet.

 

Tentang Development Working Group

Development Working Group (DWG) merupakan salah satu kelompok kerja dari Presidensi G20 Indonesia 2022 yang bertujuan untuk membahas isu-isu pembangunan di negara berkembang, negara tertinggal (Least Developed Countries/LDCs) dan negara kepulauan (Small Island Developing States/SIDS). DWG pertama kali dibentuk melalui Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Toronto, Kanada pada 2010, dengan tugas utama untuk membahas agenda prioritas G20 dalam bidang pembangunan. DWG mengidentifikasi tantangan-tantangan pembangunan, untuk kemudian merumuskan solusi-solusi terbaik dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di negara berkembang dan berpendapatan rendah sebagai upaya mitigasi krisis finansial global.

Di bawah Presidensi G20 Indonesia 2022, DWG mengangkat empat isu prioritas, yaitu (1) Memperkuat Pemulihan dari Pandemi COVID-19 dan Memastikan Resiliensi di Negara Berkembang, Negara Tertinggal, dan Negara Kepulauan melalui tiga pilar kunci UMKM,  Perlindungan Sosial Adaptif dan Ekonomi Hijau dan Ekonomi Biru melalui Pembangunan Rendah Karbon; (2) Meningkatkan Pembiayaan Swasta dan Campuran dalam Mendanai Pembangunan Berkelanjutan di Negara Berkembang, Negara Tertinggal, dan Negara Kepulauan; (3) Memperbarui Komitmen Global terhadap Multilateralisme untuk Pembangunan Berkelanjutan; dan (4) Mengoordinasikan Kemajuan Pencapaian SDGs di G20 dan Pemutakhiran Komitmen Pembangunan G20.

Sebagai focal point DWG, Kementerian PPN/Bappenas telah menyelenggarakan 1st  Development Working Group Meeting Meeting di Jakarta pada 24-25 Februari 2022 dan 2nd Development Working Group Meeting di Yogyakarta pada 24-25 Mei 2022 secara hybrid. Agenda ketiga, 3rd Development Working Group Meeting diagendakan berlangsung di Bali pada 10-12 Agustus 2022. Presidensi G20 Indonesia 2022 juga menyelenggarakan G20 Development Ministerial Meeting di Belitung pada 7-9 September 2022.