Sinergi Bappenas dan Kementerian/Lembaga dalam Penyusunan RPJPN 2025-2045

Kementerian PPN/Bappenas memastikan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 sinergis dengan rencana kerja seluruh kementerian/lembaga. Sekretaris Kementerian PPN/Sekretaris Utama Bappenas Taufik Hanafi mengatakan, RPJPN 2025-2045 diharapkan dapat menjadi pedoman bagi seluruh rencana pembangunan di Indonesia. Untuk itu, terarahnya pembangunan jangka panjang antara kementerian/lembaga harus terwujud. “Pendekatan yang kami lakukan dalam menyusun RPJPN 2025-2045 adalah inklusif dan partisipatif untuk memastikan dokumen rencana jangka panjang benar-benar milik seluruh bangsa Indonesia karena yang melaksanakan, seluruh komponen bangsa,” ucap Sesmen Taufik dalam Focus Group Discussion (FGD) Rancangan Awal RPJPN 2025-2045, Rabu (31/5).

RPJPN 2025-2045 menjadi arah perencanaan pembangunan 20 tahun ke depan, untuk mencapai Visi Indonesia Emas 2045. Untuk itu, perencanaan pembangunan harus komprehensif, mengusung sinergi seluruh sektor untuk mendorong pembangunan Indonesia lebih cepat. Dimensi pembangunan yang luas dan bersifat lintas sektor serta kewilayahan pun harus dikoordinasikan dengan baik sehingga kebijakan dari tingkat pusat sampai daerah dapat terlaksana. Berbagai masukan, usulan, tanggapan, dan rekomendasi kebijakan sangat penting untuk mempertajam dan memperdalam arah pembangunan Indonesia dalam 20 tahun ke depan.  “Tujuan FGD ini selain sosialisasi juga untuk mengumpulkan masukan sebagai input penting dalam penyusunan RPJPN,” imbuh Sesmen Taufik.

Terlebih, upaya transformasi diperlukan untuk mendorong pembangunan Indonesia. Sesmen Taufik mengatakan tidak cukup hanya dengan reformasi, perlu transformasi untuk dapat mencapai Visi Indonesia Emas 2045. “Intensitas perubahan yang sangat signifikan perlu kita lakukan, karena tidak memadai jika hanya dari upaya business as usual. Oleh karena itu kehadiran kementerian/lembaga merupakan pendekatan yang sangat penting,” tutur Sesmen Taufik.

Senada dengan Sesmen Taufik, Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas Amich Alhumami mengatakan, dalam mendorong transformasi Indonesia, salah satunya diperlukan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Peningkatan kesehatan dan pendidikan juga menjadi salah satu faktor penting untuk meningkatkan produktivitas sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. “Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui kesehatan dan pendidikan, supaya nanti dapat masuk ke pekerjaan menengah dan tinggi. Lalu laju produktivitas dapat naik dan meningkat,” tutup Deputi Amich.