SDM Berkualitas dan Entrepreneurship Penentu Keberhasilan Pembangunan

JAKARTA – Dalam menghadapi persaingan yang ketat di era globalisasi, ada tiga persyaratan penting yang harus dipenuhi negara, pertama, meningkatkan penguasaan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi, kedua, memperkuat ketahanan nasional di berbagai bidang, dan ketiga, meningkatkan kemampuan nasional agar bangsa Indonesia dapat memanfaatkan berbagai peluang yang muncul di era global.

“Dalam menghadapi persaingan yang makin ketat, kekuatan utama yang harus ditingkatkan adalah kualitas SDM. Keberhasilan negara-negara industri di Asia, seperti Korea Selatan, Taiwan, dan Singapura tidak lepas dari pembangunan SDM yang berkualitas. Selama ini kita selalu bergantung kepada Sumber Daya Alam, semboyan-semboyan kita banyak mengaitkan betapa melimpahnya SDA kita, tapi sebagai insan yang memiliki pengetahuan dan intelektualitas kita harus berpikir bagaimana SDA bisa diolah dan menciptakan nilai tambah yang lebih tinggi,” ujar Menteri Bambang.

Ilmu pengetahuan dan teknologi akan menjadi bagian penting bagi ekonomi Indonesia untuk menjadi negara maju yang berpendapatan tinggi. Pengalaman berbagai negara menunjukkan bahwa tidak semua negara yang berpendapatan menengah mampu menjadi negara berpendapatan tinggi. Sebagian besar di antaranya tetap berada dalam kelompok negara berpendapatan menengah. Atau fenomena ini disebut middle income trap.

“Indonesia hari ini masih masuk pada Middle Income Trap, yaitu berada pada masyarakat yang memiliki pendapatan menengah. Hal ini sudah berjalan dalam jangka waktu yang cukup lama tanpa pernah naik ke jenjang pendapatan tinggi. Melihat fenomena ini, pertumbuhan ekonomi mendatang harus digerakkan, tidak hanya oleh tenaga kerja dan modal semata, tapi secara terencana harus didorong dengan kualitas SDM serta inovasi dan teknologi yang semakin besar,” papar Menteri Bambang.

Selain dengan kualitas SDM yang lebih baik, jiwa entepreneurship harus diperkuat. Perlunya sifat inovatif, kreatif, berani menghadapi tantangan, mengambil resiko dan pantang menyerah merupakan semangat yang harus dikembangkan.

“Dengan memiliki jiwa entrepreneurship, akan memperkuat kemampuan SDM kita dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat. Jiwa entrepreneurship merupakan karakter yang harus dibangun bagi penguatan daya saing bangsa,” tutur beliau.

Pada akhir sambutan, Menteri Bambang berpesan kepada seluruh wisudawan agar dapat terus memberikan kontribusi, terutama kepada pembangunan bangsa dan negara sehingga nantinya akan siap menghadapi persiangan global yang semakin ketat.

“Jangan pernah berhenti untuk meningkatkan kapasitas diri, baik secara keilmuan maupun secara profesional untuk menghadapi tantangan dan persaingan global yang sudah mulai kita hadapi sekarang,” jelas Menteri Bambang.