Prioritaskan Peningkatan Kualitas Anak Dalam Pembangunan, Bappenas Luncurkan Hasil Studi terkait Kesejahteraan Anak

BANDUNG – Kementerian PPN/Bappenas memprioritaskan peningkatan kualitas anak dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 melalui pemenuhan hak anak dan perlindungan anak. Di bawah koordinasi Kementerian PPN/Bappenas, UNICEF, The SMERU Research Institute, dan Universitas Islam Bandung menyelesaikan sejumlah penelitian terkait kesejahteraan holistik yang fokus pada penilaian anak terhadap kesejahteraan dan kebahagiaan hidupnya.

“Ini upaya yang baik dan dapat menjadi dasar dan acuan bagi pemerintah pusat dan daerah dalam perencanaan kegiatan di masa depan sehingga kita lebih berperspektif anak, terutama pemangku kebijakan perlu menimbang aspirasi dan hak anak dalam konteks perencanaan dan pembangunan secara keseluruhan,” jelas Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas Amich Alhumami di Acara Peluncuran Hasil Studi terkait Kesejahteraan Anak: Atensi Pemerintah Pusat serta Komitmen Pemerintah Jawa Barat dalam Meningkatkan Kesejahteraan Anak secara Holistik yang diselenggarakan secara hybrid, Kamis (10/8).

Penelitian tersebut berupaya mengangkat suara anak dengan metode yang lebih ilmiah, representatif, dan partisipatif. “Pendekatan seperti ini sangat menghargai pandangan dan potensi anak-anak agar mendorong pemerintah untuk perubahan kebijakan yang menyangkut anak. Ini juga jaminan kepada anak-anak bahwa rekomendasi yang dihasilkan juga mencerminkan kontribusi mereka. Harapan kami, model ini dapat membuka jalan bagi provinsi lain di Indonesia untuk memperkuat advokasi pemenuhan hak anak,” terang Perwakilan UNICEF Maniza Zaman.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menegaskan komitmennya menjamin kebutuhan tumbuh kembang anak, baik secara rohani, jasmani, dan sosial melalui sejumlah program yang meliputi materi, fisik, mental, emosional, dan spiritual. “Jawa Barat memiliki program Masagi yang merealisasikan pendidikan karakter kebudayaan Jawa Barat. Niti Surti (belajar merasakan), Niti Harti (belajar memahami), Niti Bukti (belajar melakukan), dan Niti Bakti (belajar hidup bersama). Mudah-mudahan ini menciptakan generasi masa depan yang beriman, berkarakter sehat, cerdas, mencapai kebahagiaan lahir batin,” pungkas Gubernur Ridwan.

Delapan penelitian SMERU berbasis perspektif anak di Indonesia terangkum dalam poster dan info grafik digital yang dapat diakses di smeru.or.id/studianak-jabar/webstories/. Studi ini memberikan bukti untuk mendukung kebijakan dan program yang lebih efektif dan responsif terhadap anak. Hasil penelitian juga membantu untuk memastikan setiap anak di Jawa Barat mencapai kesejahteraan yang lebih baik.