Menteri Sofyan Bahas Penciptaan Lapangan Kerja dan Masalah Kemiskinan di Rapat Komisi XI DPR-RI

JAKARTA - Menteri PPN/Kepala Bappenas Sofyan Djalil menghadiri Rapat Kerja (Raker) Komisi XI DPR RI yang diselenggarakan di Ruang Rapat Komisi XI DPR RI, Gedung Nusantara pada hari Kamis (14/7). Dalam Raker yang membahas mengenai Asumsi Dasar dalam RAPBN Tahun Anggaran 2017 itu Menteri Sofyan memberi penjelasan tentang penciptaan lapangan kerja dan masalah kemiskinan.

Beberapa hal yang menjadi pokok penjelasannya antara lain, upaya menjaga inflasi, mengontol harga beras, memperbaiki upaya penyaluran Raskin, pemanfaatan Dana Desa dan Dana Transfer, subsidi Kredit Udaha Rakyat (KUR), program perlindungan sosial serta sistem  jaminan bagi penduduk rentan dan pekerja informal.

”Dalam kondisi pertumbuhan ekonomi yang masih belum terlalu baik ini akibat kondisi perekonomian dunia juga, perlu sekali kita fokuskan bagaimana menciptakan lapangan kerja yang memadai karena pertambahan angkatan kerja yang masuk ke pasar tenaga kerja. Di samping itu bagaimana menjaga inflasi yang cukup menggembirakan dua tahun ini dan menjaga harga beras karena menjadi salah satu komponen yang sangat berpengaruh terhadap penduduk miskin,” jelas Menteri Sofyan.

Pemerintah pun akan terus memperbaiki upaya penyaluran Raskin (beras untuk rakyat miskin) atau kini disebut Rastra (beras untuk rakyat sejahtera). Untuk mengurangi inefisiensi dalam penyalurannya, Menteri Sofyan menyebutkan pada tahun ini akan dilakukan ujicoba penyaluran Rastra dengan cara baru yaitu melalui kartu di beberapa kota. Sehingga masyarakat yang menerima dana bantuan dapat membeli beras sesuai kebutuhannya.

Menteri Sofyan menuturkan, “Program perlindungan sosial ini dapat mengurangi beban rumah tangga melalui pemenuhan sebagian kebutuhan bahan pokok melalui beras. Kita akan revisi mekanismenya sehingga nanti pemberian bantuan akan lebih efisien. Kemudian perluasan cakupan sistem jaminan nasional bagi penduduk rentan dan pekerja informal.”

Kemudian untuk mendukung penciptaan lapangan kerja beberapa strategi tengah dirancang. Menurut Menteri Sofyan dana desa dan dana transfer dimaksimalkan untuk penciptaan lapangan kerja. Sektor informal akan didukung subsidi KUR yang lebih besar untuk memperkuat self employed dalam masyarakat.

“Masalah penciptaan tenaga kerja menjadi tantangan besar, bagaimana alokasi anggaran langsung memengaruhi kesempatan kerja di kalangan bawah. Maka dana desa dan dana transfer, yang itu akan kita encourage untuk lebih banyak menciptakan lapangan kerja. Tantangan berat maraknya penggunaan robotisasi akan bersaing dengan penciptaan kesempatan  lapangan kerja,” tutur Menteri Sofyan.

Selain itu pemanfaatan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk perbaikan lingkungan sanitasi dan air bersih juga diharapkan berpengaruh besar terhadap kesehatan, terutama bagi masyarakat di kalangan bawah. Selain Menteri Sofyan hadir pula dalam rapat, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus D.W Martowardojo, Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo,Kepala BPS Suryamin dan para anggota DPR Komisi XI.