Kepala Bappenas Beri Pembekalan pada TNI

Menteri PPN/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago memberi pembekalan kepada jajaran TNI dalam acara Rapim TNI di Aula Gedung Gatot Subroto, Markas Besar TNI Cilangkap, Senin (22/12). Hadir pada acara Panglima TNI, Jenderal Moeldoko; KSAD Jenderal Gatot Nurmantyo, KSAL Laksamana Dr. Marsetio dan KSAU Marsekal Ida Bagus Putu Dunia.

Menteri Andrinof menyampaikan bahwa saat ini kepercayaan pihak luar terhadap Indonesia berada dalam keadaan yang sangat baik. Ekonomi Indonesia berada dalam posisi puncak di Asia. Oleh karena itu, kondisi ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya.“Kita harus melangkah lebih panjang dan maju ke depan. Tantangan ke depan adalah dunia ini semakin kompetitif dan terbuka dalam pertumbuhan. Kita harus mempersiapkan diri dalam menyambut Masyarakat Ekonomi Asean untuk masyarakat perdagangan bebas. Untuk itu, kita menyusun langkah-langkah strategis baru. Kita harus meningkatkan daya saing kita dengan mengerahkan segenap potensi yang kita miliki,” ujarnya.

Menurut Menteri PPN, arah pembangunan ke depan adalah dengan memilih prioritas-prioritas, baik prioritas sektoral, prioritas kewilayahan, dan prioritas keadilan sosial dalam rangka membangun ekonomi yang lebih kokoh. Membangun pondasi yang kuat sehingga Indonesia bisa tumbuh stabil dan berkelanjutan.

Prioritas-prioritas pembangunan Indonesia untuk 5 tahun ke depan terdiri dari tiga dimensi, yaitu dimensi sektoral (meningkatkan produktivitas pangan, memanfaatkan secara optimal sumber daya maritim dan kelautan, meningkatkan produktivitas energi, penguatan kembali sektor industri dan pemanfaatan peluang bidang  pariwisata), dimensi pemerataan dan kewilayahan (antar kelompok pendapatan dan antar wilayah), dan dimensi pembangunan manusia (pendidikan, kesehatan, serta mental dan karakter).

“Ada penugasan kepada pihak TNI untuk bersama masyarakat melakukan percepatan pembangunan di perdesaan dan perbatasan untuk pemerataan kewilayahan,” ungkap Menteri Andrinof.

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional tercantum kebijakan pembangunan pertahanan dalam setiap tahapan RPJMN. RPJMN I (2004-2009) dengan skala prioritas tertanganinya berbagai kerawanan dan tercapainya landasan pembangunan kemampuan pertahanan nasional; RPJMN II (2010-2014) dengan skala prioritas meningkatnya kemampuan dasar pertahanan keamanan Negara yang ditandai dengan peningkatan kemampuan postur dan struktur pertahanan Negara serta kemampuan lembaga keamanan negara; RPJMN III (2015-2019) dengan skala prioritas kemampuan perthanan nasional dan keamanan dalam negeri makin menguat yang ditandai dengan terbangunnya profesionalisme institusi pertahanan dan keamanan serta  meningkatnya kecukupan kesejahteraan prajurit serta ketersediaan alutsista TNI dan alut POLRI melalui pemberdayaan industri pertahanan; RPJMN IV (2020-2024) dengan skala prioritas mantapnya kemampuan pertahanan dan keamanan Negara yang ditandai oleh terwujudnya TNI yang professional dengan komponen cadangan dan pendukung pertahanan yang kuat yang disertai dengan kemampuan industri pertahanan yang handal.

Isu strategis bidang Hankam 2015-2019 adalah peningkatan kapasitas pertahanan dan stabilitas keamanan nasional. Untuk itu perlu ditingkatkan kesiapan alutsista TNI, almatsus POLRI dan pemberdayaan industri pertahanan. Pemenuhan pemeliharaan dan perbaikan, BMP dan amunisi untuk menuju kesiapan operasional.

Isu strategis lainnya adalah kesejahteraan dan profesionalisme prajurit. Perumahan, gaji yang layak, uang pensiun serta kesehatan merupakan komponen penting dalam pengembangan kesejahteraan prajurit untuk menjadi professional. Dan ini menjadi salah satu prioritas belanja Kemhan/ TNI.

“Bappenas sangat menyambut baik inisiatif TNI dengan dibuatnya Renstra yang siap untuk menampung hasil akhirnya dan menegaskannya ke dalam RPJMN 2015-2019. Pikiran kita sudah sama. Inisiatif ini tentu sangat kita hargai, yang sangat konsen akan kesejateraan pegawainya. Masalah yang selama ini agak kompleks mudah-mudahan akan cepat selesai dengan inisiatif dari Mabes TNI, ” kata Menteri Andrinof.

Sementara KSAD Gatot mengatakan bahwa TNI sudah melakukan pembangunan kekuatan dengan pengembangan kemampuan sesuai tahapan renstra tahun 2014 yang saat ini telah mencapai 38% . Namun dalam Renstra tersebut belum menyangkut pengembangan finansial TNI. Untuk itu TNI telah menyiapkan 3 rencana strategis 2015-2019 yaitu Renstra pembangunan dan pengembangan kemampuan TNI, renstra kesejahteraan prajurit dan Renstra pemeliharaan dan perbaikan alutsista.

“Kami mengucapkan terima kasih dengan segala perhatian dan dukungan menteri kepada TNI sehingga kami lebih siap memasuki pembangunan yang akan datang,” pungkas Gatot.