Gelar Pembelajaran Horizontal, Bappenas Dorong Pemda Atasi Penanganan Kumuh

GRESIK – Kementerian PPN/Bappenas mengadakan pembelajaran horizontal sebagai upaya peningkatan kapasitas daerah untuk saling belajar tentang program penanganan kumuh. Pada Horizontal Learning DAK PPKT/DAK Integrasi bersama Bupati Kabupaten Gresik Terpadu, Deputi Bidang Sarana Prasarana Kementerian PPN/Bappenas Ervan Maksum mengatakan agenda ini bertujuan untuk melihat langsung daerah yang berhasil menuntaskan persoalan infrastruktur dasar di permukiman kumuh. “Penanganan kumuh terpadu melalui DAK Tematik PPKT/DAK Integrasi hadir dengan mengolaborasikan tiga bidang DAK, yaitu air minum, sanitasi termasuk persampahan, serta perumahan dan permukiman, yang menjadi satu kesatuan utuh sehingga dapat menuntaskan persoalan infrastruktur dasar di lokasi permukiman kumuh,” ucap Deputi Ervan, Selasa (9/5).

Sesuai arahan Presiden Joko Widodo bahwa pada 2024 akses rumah tangga yang menghuni hunian layak dan terjangkau sebesar 70 persen dan penanganan kumuh secara terpadu seluas 10.000 ha, sejalan dengan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Deputi Ervan mengatakan, saat ini masih terdapat gap sebesar 1.247,8 ha. “Untuk itu, kita perlu melakukan penguatan program dan percepatan penanganan kumuh pada RPJMN 2020-2024 ini,” imbuh Deputi Ervan. Saat ini Program DAK PPKT sudah menangani kumuh tuntas pada 214,05 ha dengan memberi manfaat kepada 4.415 rumah tangga. “Pada 2023 dan selanjutnya kita memasuki tahap replikasi, di mana pada 2024 saya berharap lebih banyak kabupaten/kota yang siap menjalankan DAK PPKT,” ucap Deputi Ervan.

Dalam pembelajaran DAK PPTKT tidak hanya berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah infrastruktur air minum, sanitasi, persampahan, serta perumahan dan permukiman, tetapi juga memberikan manfaat pada manfaat bermukim sehingga masyarakat dapat meningkatkan penghidupan serta dapat mengatasi permasalahan keterbelakangan sosial, ekonomi, dan kesehatan. “Forum ini sangat penting bagi kita semua untuk bertemu dan berdiskusi langsung dengan semua pihak terkait pengentasan permukiman kumuh terpadu. Semoga upaya positif kita ini dapat menghasilkan kontribusi nyata bagi pembangunan perumahan dan permukiman ke depannya,” tutur Deputi Ervan.

Deputi Ervan juga mengapresiasi upaya Kabupaten Gresik dalam melaksanakan program penanganan permukiman kumuh terpadu. “Diharapkan inovasi Kabupaten Gresik ini dapat di-ATM-kan (Amati, Tiru, Modifikasi), sehingga memberikan dampak yang optimal bagi kabupaten dan kota lainnya,” tutup Deputi Ervan.