Bappenas-USAID Rampiungkan Program Magang untuk ASN Papua Barat

JAKARTA – Pusat Pembinaan, Pendidikan, dan Pelatihan Perencana (Pusbindiklatren) Kementerian PPN/Bappenas telah menyelesaikan program magang untuk ASN, hasil kerja sama dengan United States Agency for International Development (USAID) Kolaborasi yang melibatkan Pemerintah Provinsi Papua Barat. Program yang berlangsung pada Oktober-November 2023 di Jakarta tersebut menghadirkan, 18 Aparatur Sipil Negara (ASN) perwakilan berbagai Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten dan Provinsi Papua Barat. “Program magang ini sangat penting untuk mendukung Rencana Induk Percepatan Pembangunan Papua, dan juga untuk menyelaraskan rencana pembangunan antara pusat dan daerah melalui implementasi RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) dan RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah," ujar Plt. Sekretaris Kementerian PPN/Sekretaris Utama Bappenas Taufik Hanafi di Jakarta, Kamis (2/11).

Akses magang untuk ASN wilayah Indonesia timur relatif lebih terbatas akibat tingginya tingkat persaingan serta kesenjangan kapasitas ASN secara nasional. Sebagai angkatan pertama, para ASN Pemda Papua Barat diharapkan mampu untuk semakin mendukung optimalisasi pengelolaan dana Otonomi Khusus yang tepat sasaran sehingga dapat mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya Orang Asli Papua. "Inisiatif kerja sama program magang ASN bersama USAID Kolaborasi ini merupakan langkah yang baik dalam mendorong percepatan peningkatan kapasitas untuk pemerintah daerah di Papua,” ungkap Kepala Pusbindiklatren Bappenas Wignyo Adiyoso.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur USAID Jeff Cohen menyampaikan bahwa Pemerintah Amerika Serikat melalui USAID mengapresiasi kolaborasi Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian Keuangan, dan Kementerian Dalam Negeri untuk program on the job training yang digagas sejak 2022 dan diharapkan berlanjut hingga 2027 tersebut, dengan tujuan meningkatkan kapasitas tata kelola pemerintahan dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan daerah, terutama di Provinsi Papua dan Papua Barat. Setelah program magang selesai, seluruh peserta akan kembali ke daerah asal untuk mengimplementasi rencana aksi yang telah dibuat pada akhir program. “Kami berharap, para peserta program ini dapat menerapkan pengalaman penting ini untuk memajukan reformasi dan pembangunan di Papua,” ungkap Direktur Jeff.