Bappenas Bahas Money Follow Program dalam Rakorgub Se-Sumatera 2016

JAKARTA – Menteri PPN/Kepala Bappenas diwakili Deputi Bidang Pengembangan Regional Arifin Rudiyanto menghadiri agenda tahunan Rakorgub Se-Sumatera 2016 yang diselenggarakan pada Rabu (27/7) di Lampung dan menyampaikan pandangan tentang Money Follow Program, yang jadi pendekatan baru RKP 2017. Pemerintah daerah pun diharapkan memiliki pemahaman yang sama mengenai konsep perencanaan pembangunan tersebut.

Rakorgub Se-Sumatera 2016 ini menjadi momentum dilakukannya sinkronisasi dan harmonisasi dalam mewujudkan Sumatera sebagai tempat terbarukan selain Pulau Jawa. Acara ini dihadiri pula oleh Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, 10 Gubernur Se-Sumatera, Rektor Perguruan Tinggi Se-Sumatera, Ketua DPRD provinsi, para Bupati dan wakil serta Sekretaris Jenderal Kemendagri Yuswandi A. Tumenggung.

Dalam kesempatan ini, Arifin Rudiyanto menyampaikan paparan tentang sinergi pembangunan antar sektor di Sumatera untuk mendukung Sumatera sebagai pilar pembangunan nasional juga memperkokoh ketahanan nasional. Menurut beliau, pertemuan ini sangat strategis untuk meningkatkan sinergi antar wilayah di Sumatera. Selain itu, menjelaskan dampak Money Follow Program terhadap alokasi anggaran dan pembangunan daerah.

“Jadi yang akan kita lakukan adalah membuat APBN lebih efektif dengan spending yang lebih berkualitas, dan kualitas belanja yang lebih meningkat. Untuk itu Bappenas mencoba pendekatan Money Follow Program, yaitu anggaran betul-betul dialokasikan untuk program prioritas sehingga beberapa K/L akan mengalami penurunan, tetapi K/L yang menjalankan program prioritas akan mengalami peningkatan alokasi anggaran,” jelas Arifin.

Selain itu pemerintah juga melakukan sinergi antara perencanaan pemerintah dengan apa yang diperlukan swasta agar dapat betul-betul efektif mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah.  Arifin pun menyampaikan pemerintah juga akan melakukan revitalisasi dana alokasi khusus. Pola DAK akan diubah menjadi lebih banyak dengan pola Inpres dan dialokasikan untuk lokus dan fokus yang jelas. “Tidak bisa diubah lagi setelah dialokasikan meskipun masih ada DAK reguler dan afirmatif tapi porsi terbesar DAK penugasan,” jelas Arifin.

Arah kebijakan dan sasaran pengembangan wilayah untuk Sumatera adalah tetap menjaga momentum pertumbuhan wilayah Jawa-Bali dan Sumatera dengan tetap mendorong percepatan pembangunan di Kawasan Timur Indonesia. Inti kerangka pengembangan wilayah yaitu meningkatkan produktivitas dan daya saing daerah. “Di masing-masing provinsi kita sudah identifikasi apa saja potensi dan kebutuhannya. Untuk pengembangan kawasan strategis kami harapkan semua provinsi di Sumatera mempunyai potensi masing-masing yang akan jadi keunggulan daerah.”

Adapun tujuan Rakorgub bertema “Penguatan Komitmen Pembangunan Regional Sumatera, Guna Tercapainya Keunggulan dan Daya Saing Sumatera sebagai Pilar Pembangunan Nasional” adalah sebagai sarana meningkatkan komunikasi antara pemerintah daerah sewilayah Sumatera dalam mendukung program pembangunan kewilayahan serta menjadi sarana konfirmasi atas kesepakatan yang telah dibangun sebelumnya.