Menteri Suharso Perhatikan Pengelolaan SDM Indonesia untuk Wujudkan Pembangunan Berkelanjutan di Masa Covid-19

Untuk memastikan pembangunan berkelanjutan di masa pandemi Covid-19, pengelolaan SDM menjadi hal yang krusial agar dapat menjadi penggerak bagi generasi muda lainnya. “Ini adalah pertanyaan besar bagi generasi muda, apakah mereka hanya sebagai generasi enigma yang membuntut saja atau penggerak lokomotif. Perbanyaklah informasi, perbanyaklah hal yang harus kita kuasai sehingga certainty domain kita jauh lebih besar daripada uncertainty domain kita,” jelas Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dalam Webinar Pengelolaan SDM Indonesia untuk Pembangunan Berkelanjutan di Masa Covid-19, Selasa (22/9).

Menteri Suharso berpandangan bahwa generasi muda di Indonesia sebagian besar tidak dibiasakan untuk berpikir out of the box, dan sejak kecil sudah terkungkung di lingkungan yang terbatas. Berbeda dengan budaya di AS, saat di usia 18 tahun maka orang tua meminta anaknya untuk tidak tinggal di rumah, dan harus berusaha sendiri jika tidak dibiayai orang tuanya. “Culture ini yang kadang-kadang mengungkung kita. Ada primordial value yang kadang kala mesti kita atasi. Banyak hal secara cultural yang bisa kita adopt, tetapi ada juga yang harus kita saring demi kemajuan kita. Jadi akulturasi dengan nilai-nilai modern dan maju, tetapi jangan sampai kemudian kita kehilangan akar kita. Kita harus seperti orang Jepang, mereka tidak akan pernah kehilangan ke-Jepangan-nya itu. Ini yang kita perlukan. Jadi jangan sampai begitu kita sudah menjadi sesuatu, lalu hilang ke-Indonesiaan-nya,” ujar beliau.

Menteri Suharso juga menggarisbawahi potensi SDM Papua. “Khusus generasi muda Indonesia di Papua, saya ingin mengatakan di sana juga banyak champion. Bahkan ada pemenang First Step to Nobel Prize in Physics pada 2004 dari Papua. Generasi ini ada, jadi bukan berarti Papua sangat tertinggal, saya kira tidak,” jelas Menteri Suharso. Namun hal yang perlu mendapatkan perhatian adalah tidak sedikit generasi muda Papua yang setelah kembali dari tugas belajar tidak mendapatkan peluang dan tempat yang tepat.

Melalui Desk Papua, Kementerian PPN/Bappenas sedang merumuskan cara agar generasi muda Papua dapat berkontribusi membangun Indonesia. “Mereka dapat membangun Sulawesi, Bali, ataupun Jawa karena semuanya itu adalah Indonesia. Bahkan juga dapat berkontribusi membangun di Ibu Kota Negara. Sepanjang generasi muda Papua bisa membuktikan dan membawa nama Indonesia dan dalam hal ini berkontribusi ke depan, itu sudah sangat membantu, sudah sangat memberikan kontribusi yang baik bagi bangsa,” pungkas Menteri Suharso.