Menteri Bambang Jelaskan Program PRISMA Berhasil Tingkatkan Pendapatan 345.001 Rumah Tangga Pertanian Sebesar 252 Persen

PROBOLINGGO – “Salah satu fokus pembangunan ekonomi kita dalam lima tahun ke depan adalah pangan. Kita akan mendorong produksi bahan pangan beragam untuk memenuhi kebutuhan energi dan protein masyarakat, termasuk di dalamnya produksi daging berbasis peternakan rakyat. Selain itu, kita juga harus meningkatkan nilai tambah dan investasi di sektor pertanian, sehingga pertumbuhan PDB pertanian dalam kurun waktu 2020-2024 dapat mencapai 3,87-3,93 persen,” jelas Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro pada acara Kunjungan Kerja Menteri PPN/Kepala Bappenas dan Anggota Komisi XI DPR RI ke Kota dan Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu (16/3).

Rata-rata pertumbuhan populasi sapi nasional pada 2014-2018 mencapai 3,7 persen per tahun. Dilihat per provinsi, populasi sapi terbanyak berada di Jawa Timur, yaitu sekitar 4,65 juta atau 27 persen dari total populasi sapi Indonesia. Hal ini berbanding lurus dengan daging sapi terbanyak juga diproduksi Jawa Timur, dengan Probolinggo sebagai salah satu kabupaten yang memiliki peternak dan ternak sapi terbanyak. Masuk dalam lokasi pengembangan kawasan peternakan di Jawa Timur, Kabupaten Probolinggo telah memenuhi empat kriteria, yaitu: populasi memenuhi skala ekonomi kawasan, potensi pakan, bebas penyakit menular, serta dukungan kelembagaan reproduksi dan kesmavet.

Melihat potensi populasi ternak dan produksi daging sapi yang cukup besar di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur dan daerah lainnya, Pemerintah Indonesia menjalin kerja sama dengan Pemerintah Australia melalui program Promoting Rural Incomes through Support for Markets in Agriculture (PRISMA) yang bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan produktivitas, akses pasar, dan inovasi. Target program PRISMA ini adalah meningkatkan pendapatan satu juta rumah tangga pertanian kecil pada akhir 2023 yang tidak hanya fokus di Provinsi Jawa Timur, tetapi juga di Provinsi Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Papua Barat, dan Papua.

Dengan mengadopsi pendekatan sistem pasar, PRISMA didesain untuk memberikan layanan dan bantuan kepada petani melalui mitra pelaku pasar. Hingga 2018, PRISMA telah berhasil meningkatkan pendapatan bagi 300 ribu rumah tangga petani sebesar 30 persen. “PRISMA dapat dijadikan contoh model pembangunan kemitraan di sektor pertanian yang memperkuat keterlibatan pihak swasta dan petani. Total nilai program PRISMA pada fase pertama dan kedua adalah sebesar AUD 165 juta. Dalam kurun waktu 2013-2018, program PRISMA ini telah berhasil memberikan keuntungan bagi 345.001 rumah tangga pertanian dengan rata-rata kenaikan pendapatan sebesar 252 persen,” jelas Menteri Bambang yang didampingi Bapak Faisol Riza dari Komisi XI DPR RI pada hari kedua kunjungan kerja tersebut.

PRISMA sendiri tidak memberikan bantuan langsung kepada petani penerima intervensi, melainkan melalui mitra swasta seperti Koperasi Jasa Usaha Bersama (KJUB) Puspetasari yang mencakup 22 kabupaten di Jawa Timur. KJUB Puspetasari berperan sebagai produsen dan distributor pakan konsentrat untuk penggemukan ternak sapi dengan merek dagang Nutrifeed. Kemitraan ini bertujuan mempromosikan pakan berkualitas dan praktik peternakan yang baik guna meningkatkan produktivitas sapi potong dan pendapatan peternak. Peternak diuntungkan karena beroleh cara beternak dan berbisnis sapi potong yang baik, serta kemudahan mengakses pakan sapi berkualitas. Sementara koperasi juga diuntungkan karena dapat mengembangkan bisnis pakan ternak untuk segmen peternak kecil. “Hingga 2018, intervensi sapi potong PRISMA dan KJUB Puspetasari berhasil meningkatkan pendapatan 7.726 rumah tangga peternakan kecil, 188 di antaranya adalah di Kabupaten dan Kota Probolinggo, dengan rata-rata kenaikan pendapatan 150 persen. Selain itu, KJUB Puspetasari juga berhasil menaikkan penjualan pakan sebesar 60 persen,” jelas beliau.

Selain KJUB Puspetasari, PRISMA juga bermitra dengan PT Japfa Comfeed Indonesia, UD. Pangestune Utama (Wahyu Utama), dan Yayasan PKM. Hingga 2018, intervensi sapi potong PRISMA bersama seluruh mitra di Jawa Timur telah meningkatkan pendapatan bagi 10.021 rumah tangga peternakan kecil dengan rata-rata kenaikan sebesar 169 persen. Dalam kurun 2016-2018, mitra PRISMA telah mengalami kenaikan penjualan pakan lebih dari Rp 30 miliar. Di akhir sambutan, Menteri Bambang menjelaskan tiga hal pembelajaran dari program PRISMA untuk dapat direplikasi daerah lain. Pertama, adanya potensi perubahan sistemik dari suatu rantai nilai komoditas. Kedua, terdapat potensi pertumbuhan jika dilakukan intervensi pada rantai nilai komoditas tersebut. Ketiga, menjangkau masyarakat miskin.