Menteri Bambang: IBER Wadah Tingkatkan Kapasitas Riset Ekonomi di Indonesia

JAKARTA – Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang P.S. Brodjonegoro menghadiri Konferensi dengan tema “Indonesia and the Response to an Uncertain Global Order” sekaligus Peresmian Indonesia Bureau of Economic Research (IBER) di Universitas Indonesia Salemba, pada Jumat (26/1). IBER merupakan wadah penelitian independen yang dibentuk sejumlah fakultas ekonomi, lembaga riset, dan ekonom guna mendukung kebijakan publik di Indonesia. Dalam sambutan pembuka,  Ketua Dewan Pembina IBER Boediono mengatakan lembaga ini dibentuk sebagai respon terhadap perkembangan dunia yang berdampak ke Indonesia dan butuh dikelola oleh otoritas kebijakan.

Selanjutnya, Menteri Bambang menjelaskan saat ini Indonesia sedang menghadapi tantangan besar, yaitu ketidakpastian dalam perekonomian global dan kebutuhan untuk mereformasi ekonomi domestik. Indonesia dinilai dapat mencontoh keterbukaan India, dimana ekonomi negara tersebut dapat bertumbuh hingga saat ini. "Kita lihat contohnya India, dulu agak tertutup bahkan cenderung sosialis. Namun, sekarang India bisa lebih terbuka, tidak hanya perdagangan investasinya saja, tapi juga terbuka terhadap peran swasta dalam pengelolaan ekonomi negara,” tutur Menteri bambang.

Selain itu, momentum perbaikan ekonomi harus dimanfaatkan untuk mentransformasikan ekonomi domestik. Menurut Bambang, Indonesia harus mengurangi ketergantungan terhadap sumber daya alam dan mulai berorientasi pada nilai tambah, pengolahan, dan jasa modern. ”Jangan sampai sumber daya alam menghalangi upaya kita untuk membuat pertumbuhan ekonomi menjadi lebih tinggi,” ujarnya. Untuk mengatasi hal tersebut, pembuat kebijakan harus memberikan rekomendasi yang berdasar pada bukti-bukti dan dukungan teoritis yang kuat. Beliau berharap IBER ini dapat menjadi wadah untuk meningkatkan kapasitas riset ekonomi di Indonesia yang berbasis pada pengujian konsep dan memberi masukan kepada para pengambil kebijakan ekonomi.