Gelar Exercise Trilateral Meeting, Bappenas Bahas Kedaulatan Ekonomi

Kementerian PPN/Bappenas menyelenggarakan Rapat Kerja (Raker) Persiapan Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2017 yang diselenggarakan di Bandung selama 17-19 Desember lalu.  Rapat ini dihadiri oleh  Menteri PPN/Kepala Bappenas Sofyan Djalil, Pejabat Eselon I/II/III, Widyaiswara Utama, serta Pejabat Fungsional Perencana Utama dan Madya ini.

Salah satu agenda dalam perhelatan ini adalah exercise trilateral meeting yang bertujuan untuk mensimulasikan pelaksanaan trilateral meeting untuk membahas program atau kebijakan Bappenas dan K/L terkait. 

Salah satu isu yang dibahas dalam simulasi ini adalah masalah sentralisasi pangan yang terpusat di Pulau Jawa. “Hampir 50 persen pangan diproduksi di Jawa. Hal ini sangat rawan,” ujar Nono Rusono, Direktur Pangan dan Pertanian Kementerian PPN/Bappenas.

Salah satu langkah yang disiapkan adalah memperluas lahan pertanian di luar Pulau Jawa, terutama areal persawahan. Target untuk lahan padi dan jagung, misalnya, disiapkan sekitar 841 ribu hektar.

“Persyaratan untuk diperluas adalah lahannya clean and clear, sudah ada sumber air dan sudah ada petaninya,” ujar Nono menambahkan.

Kebijakan lain yang diusulkan Bappenas adalah program Desa Mandiri Benih. Tujuannya, adalah agar desa bisa memenuhi sendiri kebutuhan benihnya. “Untuk mewujudkan hal ini, perlu didukung dengan kelembagaan di desa dan peraturan yang terkait perbenihan,” ujarnya.

Kondisi terkini yang juga perlu mendapat perhatian serius, adalah korversi lahan produktif. Ia menyebutkan, berdasarkan laporan yang diterima Bappenas, laju konversi lahan ini hampir mencapai seratus ribu hektar per tahunnya. “Konversi lahan yang terus menerus terutama terjadi di daerah Jawa Barat,” ujarnya.

Selama mengikuti simulasi ini, peserta Raker yang merepresentasikan perwakilan dari K/L mengikuti acara dengan antusias.