Dukung Progran Perubahan Iklim dan Lingkungan Indonesia, Total Portofolio DfID di Indonesia Capai GBP 60 Juta

LONDON – “Mewakili Pemerintah Indonesia, saya sekali lagi mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Inggris khususnya Department for International Development (DfID) atas dukungan berkelanjutan dan kerjasamanya di bidang Pembangunan Rendah Karbon (PRK) dan perubahan Iklim. Pada 18 Juni lalu, kami Kementerian PPN/Bappenas bersama DfID dan Foreign and Commonwealth Office (FCO) telah menandatangani Nota Kesepahaman tentang Kerja Sama dalam Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) dan PRK. Dengan payung Nota Kesepahaman ini, saya berharap dapat mempercepat proses administrasi dan hukum, yang pada gilirannya dapat mempercepat implementasi proyek kerjasama ini. Ke depan, saya berharap kita dapat mengembangkan lebih banyak proyek kerjasama untuk mendukung Strategi Nasional tentang Inisiatif PRK,” jelas Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro dalam Pertemuan dengan Secretary of State for International Development Mr. Rory Stewart, dalam rangkaian Indonesia Infrastructure Investment Forum (IIIF) 2019, Selasa (2/7) yang bertujuan untuk memperkuat kerjasama pembangunan Indonesia-Inggris.

Saat ini, Kementerian PPN/Bappenas sedang mengimplementasikan tiga proyek kerjasama dengan DfID. PertamaTata Kelola Hutan dan Lahan Gambut (TEGAK) yang dikelola oleh Indonesia Climate Change Trust Fund (ICCTF). Proyek ini untuk mendukung Badan Restorasi Gambut (BRG) Indonesia dalam mengelola hutan, restorasi, serta mencegah kebakaran hutan di lima provinsi. KeduaPembangunan Rendah Karbon (PRK) yang bertujuan untuk mendukung persiapan perencanaan PRK serta mengintegrasikan PRK ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. KetigaHutan Berkelanjutan di Papua yang dikelola oleh Desk Papua. Proyek ini untuk mendukung pencegahan deforestasi dan degradasi lahan di wilayah Papua. Total portofolio DfID di Indonesia adalah GBP 60 juta, yang membiayai kegiatan di bidang Forest, Lands and Governance (FLAG) sebesar GBP 32,5 juta, serta sebesar GBP 27,5 juta untuk mendukung perencanaan spasial dan hutan berkelanjutan di Papua, pertumbuhan ekonomi hijau, dan PRK.

Kegiatan DfID di Indonesia dikelola oleh UK Climate Change Unit (UKCCU) yang didirikan sejak 2011. Menurut Menteri Bambang, koordinasi yang erat dan kuat antara UKCCU dan Kementerian PPN/Bappenas sangat penting untuk memastikan sinergi di antara semua program dan pemangku kepentingan. “Saya berharap DfID dapat berbagi informasi dan meng-update realisasi proyek kerjasama Inggris di Indonesia. Saya juga berharap DfID melalui UKCCU tetap dapat memberikan dukungan pembiayaan melalui berbagai delivery model, baik melalui pemerintah maupun pelaksanaan langsung oleh organisasi internasional, untuk memastikan efektivitas mencapai tujuan pada tingkat maksimum serta pada saat yang sama juga dapat meningkatkan kapasitas pemangku kepentingan selain pemerintah,” pungkas beliau.