Bappenas Rangkul Pemangku Kepentingan untuk Susun Kerangka Kerja Blue Economy ASEAN

Dalam rangka penyusunan Association of South-East Asian Nations (ASEAN) Blue Economy Framework, Kementerian PPN/Bappenas bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan didukung oleh Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) menggelar Multi-Stakeholder Dialogue on the Development of the ASEAN Blue Economy Framework di Belitung, 1 Maret 2023. Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan pentingnya peran ekonomi biru untuk ASEAN. “Sebagian besar negara anggota ASEAN masih berjuang untuk keluar dari middle income trap, maka ASEAN membutuhkan mesin pertumbuhan baru yang inklusif dan berkelanjutan. Ekonomi biru adalah potensi yang bisa kita manfaatkan bersama,” ujar Deputi Amalia, Rabu (1/3).

Seluruh negara anggota ASEAN telah menyepakati Declaration on Blue Economy pada Konferensi Tingkat Tinggi  ASEAN ke-38 dan ke-39 yang diselenggarakan pada 2021 lalu. Menindaklanjuti deklarasi tersebut, Kementerian PPN/Bappenas berperan sebagai focal point dalam memformulasikan ASEAN Blue Economy Framework sebagai salah satu Priority Economic Deliverables dalam Keketuaan ASEAN 2023 Indonesia. “Tujuan kerangka kerja ini adalah menjadikan ekonomi biru sebagai sumber pertumbuhan ekonomi ASEAN yang baru, mencapai kesepakatan bersama, mewujudkan komitmen menjadi tindakan nyata, dan melanjutkan pembentukan ASEAN Blue Economy Forum yang akan dimulai pada awal Juli tahun ini,” tutur Deputi Amalia.

Penyusunan ASEAN Blue Economy Framework dilakukan pada Maret 2023 dan akan diadopsi pada Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-43 di penghujung 2023. “ASEAN Blue Economy Framework akan memperkuat kembali komitmen ASEAN untuk memimpin kerja sama regional di bidang ekonomi biru dengan berfokus pada penciptaan nilai, mendorong inklusivitas, dan memastikan keberlanjutan,” tutur Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Edi Prio Pambudi.

Deputi Amalia menegaskan, ASEAN harus menjadi pemain terdepan dalam sektor ekonomi biru di kawasan Indo Pasifik. Dibutuhkan kolaborasi yang kuat di antara negara anggota ASEAN dalam mengatasi tantangan pengembangan ekonomi biru ke depan. “ASEAN Blue Economy Framework merupakan geostrategi yang akan menjadi landasan kerja bagi ASEAN untuk berkolaborasi dalam meningkatkan produktivitas dan nilai tambah,” pungkas Deputi Amalia.