Strategi Menjadikan Labuan Bajo Sebagai Produsen Ikan Lokal Berkualitas

LABUAN BAJO – Saat berdialog dengan warga di sela kunjungan ke Tempat Pelelangan Ikan di Kampung Ujung, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian PPN/Bappenas Arifin Rudiyanto menekankan pentingnya kemampuan Labuan Bajo untuk dapat memenuhi kebutuhan sektor perikanan, terlebih dengan potensi meningkatnya permintaan di masa mendatang. “Kita perlu persiapkan supaya wilayah ini menghasilkan ikan dengan kualitas yang bagus dengan jumlah yang cukup,” ujarnya dalam agenda tersebut yang menjadi bagian dari Kunjungan Kerja Menteri PPN/Kepala Bappenas bersama Gugus Tugas Kementerian PPN/Bappenas untuk Percepatan Penanganan Covid-19 ke Provinsi NTT dalam rangka Peninjauan Kesiapan Pemulihan Ekonomi dan Sosial Labuan Bajo sebagai Satu Dari 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas, Minggu (19/7).

Tata kelola yang baik dalam rangka mewujudkan Labuan Bajo menjadi produsen ikan lokal sangat penting untuk terus ditingkatkan, terlebih dengan adanya rencana Labuan Bajo sebagai destinasi unggulan yang akan menjadi lokasi diselenggarakannya KTT G-20 dan ASEAN Summit pada 2023. Tata kelola yang dimaksud di antaranya meliputi pengaturan terhadap nelayan, lembaga nelayan, hingga sarana dan prasarana penjualan. Setelah semuanya terpenuhi, diperlukan sarana dan prasarana seperti cold storage untuk menjaga kualitas ikan agar dapat memperpanjang waktu jual ikan yang ditangkap.

Minimnya lahan menjadi permasalahan dalam pemenuhan fasilitas cold storage ini. Ke depan, setelah lahan tersedia, dengan kerja sama antara Kementerian Kelautan dan Perikanan yang akan menyediakan fasilitas bangunan dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yang akan menyuplai energi baru terbarukan, cold storage dapat tersedia sebagai solusi penyimpanan ikan. Selain meningkatkan dan menjaga kualitas hasil tangkapan, Deputi Arifin juga mengingatkan pentingnya menjaga kesejahteraan nelayan. “Ke depannya, diharapkan semua hasil tangkapan mendapat harga yang baik dengan kualitas yang baik dan juga adil. Tidak hanya pemberi modal yang untung, nelayan pun untung, itu impian kita,” pungkas Deputi Arifin.