Rapat Kerja Badan Anggaran DPR RI Bahas RUU APBN 2017

JAKARTA – Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang P.S. Brodjonegoro menghadiri rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI di Gedung Nusantara II, Selasa (30/8/2016). Rapat ini membahas tentang penyampaian pokok-pokok RUU APBN 2017 dan pembentukan Panja dan Tim Perumus.

Dalam paparannya, Menteri Bambang menjelaskan bahwa dalam upaya mengurangi kemiskinan dapat melalui penyerapan tenaga kerja melalui pembangunan infrastruktur. Seperti pada pembangunan infrastruktur pertanian dan kontruksi skala menengah, yang diperkirakan dapat menampung kurang lebih 847 ribu lapangan kerja. Selain itu upaya lain dilakukan melalui transfer ke daerah, termasuk dana desa yang diperuntukkan bagi infrastruktur skala kecil dan padat karya.                                                                                                                                                                           

“Seperti yang diketahui masih banyak keluarga yang berada di garis kemiskinan. Jika dana desa dapat dikelola dengan baik, maka dapat berpotensi menciptakan lapangan kerja bagi mereka yang membutuhkan, yang artinya menjaga supaya tidak kembali berada di bawah garis kemiskinan,” ujar Menteri Bambang.

Selain itu, Menteri Bambang menegaskan hal lain yang tidak kalah penting adalah fokus pada pendidikan vokasi dan keahlian tenaga kerja. Hal ini diterapkan melalui pelatihan berbasis kompetensi dan sertifikasi seperti pada bidang kontruksi, kesehatan, pariwisata, pertanian, mekanik, koperasi dan UKM.

Menteri Bambang juga menyampaikan keluhan Presiden terkait masalah pembangkit listrik yang tidak ada transmisinya atau yang sering ada waduk tapi tidak ada irigasi, ada pelabuhan tapi tidak ada jalan.

“Disini dengan perencanaan yang holistik, integratif dan tematik, kami ingin memastikan ketika kita membangun pembangkit listrik maka diharapkan sudah ada rencana pembangunan transmisinya dan gardu induknya. Sehingga tidak akan terjadi lagi hal seperti ada pembangkit tapi tidak ada transmisi, atau ada waduk tapi tidak ada irigasi. Inilah pendekatan wilayah (spasial) yang akan kita dorong supaya pembangunan itu jelas kemana sasarannya,” tutur Menteri Bambang.