Pembahasan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/SDGs Tujuan 14 dan Ocean Health Index (OHI)

JAKARTA – Kementerian PPN/Bappenas menyelenggarakan pertemuan Pembahasan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (TPB/SDGs) Tujuan 14 dan Ocean Health Index (OHI) yang dihadiri oleh segenap stakeholders terkait dari kementerian/lembaga, akademisi dan organisasi kemasyarakatan pada Selasa (8/3) di Aula Serbaguna Bappenas.

Pertemuan dibuka oleh sambutan dari Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Bappenas Gellwynn Jusuf didampingi oleh Plt. Direktur Kelautan dan Perikanan Sri Yanti. Dalam paparannya, Gellwynn menyebutkan tujuan pertemuan tersebut untuk memberikan informasi perkembangan TPB/SDGs khususnya Tujuan 14, persiapan Voluntary National Review (VNR) dan Call For Action on SDG 14.

Selain itu, pertemuan ini bertujuan untuk menjelaskan informasi pelaksanaan Ocean Health Index (OHI). Dalam kesempatan itu, hadir Dr Erich J Pacheco dari Conservation International yang menyampaikan tentang OHI dalam perspektif global serta Kepala Pusat Riset Kelautan, Badan Riset dan SDM KP Riyanto Basuki yang menjelaskan topik Implementasi OHI di Bali. Dekan Fakultas Kelautan dan Ilmu Perikanan IPB Dr Luky Adrianto juga memaparkan topik bertajuk SDG 14: Knowledge Management and call for action.

TPB/SDGs telah disepakati dalam Sidang Umum PBB Bulan September 2015 mencakup 17 Tujuan, 169 target dan 241 Indikator. Sesuai arahan Presiden dalam Sidang Kabinet 23 Desember 2015, pemerintah telah melakukan berbagai persiapan untuk implementasi TPB/SDGs. Gellwynn menyebutkan pertemuan pembahasan Tujuan 14 ini menjadi penting karena melibatkan para stakeholders dari 4 unsur yang terlibat dalam pelaksanaan TPB/SDGs yaitu pemerintah, organisasi sosial masyarakat, akademisi juga kalangan filantropi atau pebisnis.

“Dalam (persiapan) Tujuan 14 ini kita mengundang semua pihak bagaimana menyusun, memahami semua isi dari tujuan tersebut. Kita semua berupaya untuk menyusun indikator ke depannya. Jadi semua (hasil) tujuan pembangunan berkelanjutan merupakan hasil bersama, tidak ada yang tertinggal. Jadi filosofi No One Left Behind juga diartikan bahwa semua unsur dalam masyarakat turut serta dalam menjalankan TPB ini,” jelas Gellwynn.

Gellwynn juga menjelaskan, pada Juni 2017 akan diselenggarakan pertemuan khusus terkait pembahasan TPB/SDGs  Tujuan 14 ini. Kemudian forum akan dilanjutkan dengan High Level Political Forum (HLPF) on Sustainable Development sebagai platform Agenda 2030 tentang TPB/SDGs. Indonesia sebagai salah satu dari 40 negara yang hadir, akan menyampaikan Voluntary National Review (VNR) sebagai dokumen laporan negara-negara dalam rangka HLPF.

 “Setiap negara akan memaparkan sejauh mana capaian-capaian yang sudah didapat dari pelaksanaan TPB/SDGs. Tujuan 14 akan dibahas dalam pertemuan tersebut. Menarik sekali, topik ekosistem laut menjadi pembahasan utama,” ujar Gellwynn.