Menteri PPN/Kepala Bappenas Tetapkan Nama Gedung Widjojo Nitisastro

JAKARTA – Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas mengadakan acara peresmian penetapan nama Gedung Utama Bappenas menjadi Gedung Widjojo Nitisastro pada Jumat (23/9) di Ruang SG 1-5 Bappenas. Nama tersebut berasal dari tokoh anak bangsa yang aktif dalam pembangunan Indonesia yaitu Prof. Dr. Widjojo Nitisastro (1927-2012). 

Widjojo selain dikenal sebagai arsitek perekonomian Indonesia pada masa Orde baru juga telah memimpin Bappenas dalam waktu yang cukup lama. Ia menjadi Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional periode 1967-1973 serta Ketua Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional yang merangkap Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan dan Industri selama dua periode, yakni 1973-1978 dan 1978-1983.

Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menyebut nama Widjojo Nitisastro dipilih sebagai nama gedung utama untuk menghargai perannya yang berhasil mengangkat Bappenas menjadi lembaga yang disegani dalam merencanakan pembangunan nasional. Selain itu Widjojo yang juga alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan University of California Berkeley, dalam pandangan Menteri Bambang, beliau memiliki karakter yang patut diteladani oleh generasi kini dan mendatang.

“Profesor Widjojo adalah sosok pribadi yang cerdas dan tajam dalam melihat berbagai persoalan, sangat disiplin dalam bekerja, serta low profile dan sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Momen peresmian Gedung Widjojo Nitisastro ini menjadi bentuk apresiasi sekaligus pengingat bagi Kementerian PPN/Bappenas untuk selalu belajar dari kerja keras beliau” ujar Menteri Bambang.

Sepanjang kariernya, Widjojo dikenal mumpuni dalam mengelola perekonomian Indonesia. Ia juga berperan sentral dalam mengelola perekonomian Indonesia di masa sulit, seperti inflasi yang sangat tinggi pada 1960-an, lonjakan produksi dan harga minyak mentah pada 1970-an hingga mencegah kerusakan ekonomi Indonesia pada awal 1980-an.

Selain itu, Widjojo juga dikenang karena pemikiran cemerlangnya yang memanfaatkan uang minyak agar mampu memerangi kemiskinan melalui investasi sumber daya manusia di bidang pendidikan dan kesehatan. Strategi tersebut mendukung industrialisasi pesat karena mampu menghasilkan tenaga kerja usia muda yang mampu bekerja di luar sektor pertanian. Hal ini menjadi landasan proses industrialisasi pertama.

Peresmian penetapan nama Gedung Utama Bappenas (dahulu bernama Gedung Vrijmetselaarsloge) yang dibangun pada 1880 menjadi Gedung Widjojo Nitisastro tersebut dihadiri sejumlah tokoh, di antaranya Presiden ke-3 RI Bacharuddin Jusuf Habibie, JB Sumarlin, Adrianus Mooy, Soebroto, Soelarto, Paskah Suzetta,  Armida Salsiah Alisjahbana, serta hadir pula Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan A. Djalil dan Ketua KPK Agus Rahardjo. Di samping itu, juga hadir para mantan Pejabat penting Bappenas yang telah memenuhi masa pensiun.