Menteri Bambang Sampaikan Indonesia Komit Perkuat Kerjasama Selatan-Selatan Triangular

BUENOS AIRES – “Dalam konteks Agenda Pembangunan 2030 dan Sustainable Development Goals (SDGs), saat ini adalah waktu yang tepat untuk mempertegas kembali kerja sama teknis dari Kerjasama Selatan-Selatan Triangular (KSST). Bagi Indonesia, KSST menjadi salah satu strategi kami untuk mencapai SDGs dan mengatasi tantangan pembangunan nasional dan global. Selain itu, KSST juga menjadi platform kunci bagi negara berkembang untuk saling mendukung upaya pembangunan antara satu sama lain berdasarkan asas solidaritas. Untuk itu, saya sebagai Ketua Delegasi Republik Indonesia sangat bertekad memperkuat dan meningkatkan implementasi KSST di Indonesia,” jelas Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro saat memberikan pernyataan pada acara Second High-Level United Nations Conference on South-South Cooperation (BAPA+40 Conference), di Buenos Aires, Rabu (20/3).

Menteri Bambang menjelaskan komitmen Pemerintah Indonesia terhadap KSST yang sudah tampak sejak Konferensi Asia Afrika 1955 diinisiasi. “Kami akan tetap berupaya memelihara solidaritas di antara negara anggota, memperkuat kemitraan strategis untuk mencapai kemandirian bersama, dan mempercepat pembangunan dengan saling bergotong royong memecahkan masalah nasional maupun global. Dalam kerangka Gerakan Non-Blok (GNB), Indonesia telah menyelenggarakan Pusat GNB untuk KSST yang dimaksudkan menjadi pusat informasi dan sarana yang efektif untuk membangun jaringan antara negara anggota. Saat ini, kami juga sedang mempersiapkan instrumen kebijakan dan kelembagaan untuk membentuk manajemen satu pintu KSST untuk meningkatkan implementasi KSST di Indonesia. Kami juga mendorong negara-negara anggota memasukkan KSST ke dalam kebijakan nasional mereka untuk memastikan mekanisme berkelanjutan pelaksanaan SDGS. Dalam hal ini, Indonesia telah mengarusutamakan semua target dan indikator SDGS ke Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024,” jelas Menteri Bambang.

Terdapat tiga cara yang diusulkan Menteri Bambang untuk memperkuat KSST. PertamaKSST merupakan kemitraan setara yang didasarkan solidaritas. Prinsip KSST telah berkembang menjadi kerja sama pembangunan internasional yang bertujuan untuk mendukung kualitas pertumbuhan ekonomi negara-negara yang terlibat. Tidak semata sebagai bantuan pembangunan resmi, KSST juga harus dipandang sebagai wadah untuk saling bertukar pengalaman, pengetahuan, dan praktik baik dari negara-negara anggota, serta mendukung kebutuhan secara spesifik dari suatu negara. Keduapartisipasi dan kemitraan multi-pemangku kepentingan, sebagai sarana implementasi dan mempercepat progres capaian Agenda Pembangunan 2030 dan SDGS. “Pemerintah Indonesia percaya kemitraan KSST akan membawa manfaat maksimal dan membuka potensi yang besar bagi anggotanya. Ke depan, kita membutuhkan instrumen kreatif untuk meningkatkan kemitraan dengan semua pemangku kepentingan di tingkat nasional, regional, dan global,” jelas beliau.

Terakhirmeningkatkan koordinasi dan sumber daya yang cukup. Kantor PBB untuk KSST sangat berperan penting dalam mengoordinasikan, mempromosikan, dan mengarusutamakan KSST di tingkat regional dan global. Untuk itu, kami sangat mendorong mobilisasi sumber daya dan memperkuat koordinasi dengan organisasi PBB terkait untuk pengembangan KSST. “Kita perlu mengeksplorasi peluang kerja sama yang baru antar negara dan wilayah, termasuk mempromosikan sains, teknologi, dan inovasi di negara-negara berkembang. Penting juga mengembangkan voluntary country-led systems untuk mengevaluasi dan menilai kualitas serta dampak dari program KSST. Selain itu, penyempurnaan pengumpulan data, metodologi, dan statistik juga perlu ditingkatkan melalui langkah-langkah peningkatan kapasitas,” pungkas beliau.  

Di sela-sela pertemuan BAPA+40, Menteri Bambang melakukan rangkaian pertemuan bilateral tingkat tinggi dengan Sekjen PBB dan Presiden Dewan Ekonomi dan Sosial (ECOSOC) PBB, sekaligus menyampaikan salam dari Presiden Republik Indonesia. Menteri Bambang menjelaskan peran sentral Kementerian PPN/Bappenas sebagai Koordinator Nasional SDGs di Indonesia dan rencana pembentukan Indonesia Aid sebagai upaya penguatan KSST.