Laporan MDGs 15 Tahun Tujuan 1 Sudah 90 Persen Rampung

JAKARTA – Kementerian PPN/Bappenas menggelar Pertemuan Pembahasan Draft Laporan MDGs 15 Tahun Tujuan 1 pada 16 Februari 2016 di Ruang Rapat SG-4 Bappenas, yang dihadiri oleh Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Bappenas Rahma Iryanti; Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan Subandi Sardjoko; dan Perencana Madya Kedeputian Bidang Sumber Daya Manusia dan Kebudayaan Nina Sardjunani.

Selain itu hadir pula perwakilan dari Badan Pusat Statistik (BPS), di antaranya Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik Kecuk Suharyanto; Kepala Bidang Statistik Sosial BPS Jatim Gantjang Amanullah; perwakilan Kementerian Sosial Rohimah; dan perwakilan TNP2K dan lembaga penelitian SMERU, Sudarno Sumarto, sekaligus selaku penulis konsultan kemiskinan dalam pokja Sekretariat MDGs Nasional.

Adapun tujuan dari pertemuan tersebut adalah menyampaikan draft laporan agar direspon dan menerima masukan untuk penyempurnaan. Sementara itu tujuan dari penyusunan laporan adalah untuk menjelaskan capaian sasaran MDGs selama 15 tahun secara komprehensif dan melaporkan best practices dan human stories pengelolaan MDGs di tingkat nasional maupun daerah, serta menjelaskan kelanjutan dari target MDGs yang belum selesai dan perlu dilanjutkan pada agenda pasca 2015 atau SDGs.

“Kita tahu bahwa setiap tahun Bappenas juga menyiapkan laporan untuk MDGs yang dilaporkan kepada UN. Sudah lebih dari lima tahun dilakukan, biasanya dipimpin oleh Deputi SDM dan Kebudayaan saat itu untuk penyiapan laporan MDGs setiap tahunnya. Dalam forum ini kita fokus pada Tujuan 1,” ujar Deputi Rahma.

Laporan tersebut diakhiri dengan kesimpulan, yang diantaranya tercantum pencapaian MDGs dan unfinished bussines yang merupakan tantangan. Kemudian apakah indikator-indikator tersebut akan dimasukkan ke dalam indikator pelaksanaan SDGs, akan dirumuskan lagi. Di samping itu mencakup komponen substansi, yaitu refleksi tonggak-tonggak penting MDGs yang berisi uraian pengaruh agenda MDGs terhadap pembangunan dan kebijakan nasional.

“Disampaikan pula analisis mendalam tentang kecenderungan dan disparitas, meliputi data tren yang dipilah berdasarkan kelompok populasi dan lainnya misalnya gender, kelompok sosial ekonomi, kota-desa dan juga antara kuintil. Kemudian juga agenda MDGs yang belum selesai dan isu-isu baru yang muncul. Ini nanti yang akan di-propose ke dalam indikator SDGs,” jelas Rahma.

Subandi menambahkan, “Laporan 15 tahun pelaksanaan MDGs sudah 90 persen, dan hampir selesai. Rencana akan kita usulkan paling lambat akhir Maret ke Menteri Sofyan Djalil. Sekaligus kita memulai SDGs. Pada Maret ini kita sudah harus memilih indikator SDGs yang fit dengan kondisi Indonesia. Kita akan punya SDGs Indonesia. Ini sedang disiapkan oleh sekretariat SDGs,” jelasnya.

Adapun untuk jangka waktu saat ini sudah masuk tahap finalisasi laporan, khusus untuk konsolidasi Tujuan 1, penyusunan executive summary, dokumen pendahuluan dan kesimpulan. Kemudian di akhir Februari ada konsolidasi tahap akhir pelaporan oleh konsultan yang diikuti dengan editing dan akan diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Kemudian akan di-launching oleh Bapak Menteri PPN/Kepala Bappenas dan didistribusikan pada April 2016.