Bappenas Terus Berupaya Meningkatkan Iklim Ketenagakerjaan

JAKARTA – Ditemui di Bappenas pada Selasa (14/6), Direktur Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja Maliki menyebutkan bahwa pemerintah terus berupaya meningkatkan iklim ketenagakerjaan dalam perencanaan pembangunan secara berkesinambungan setiap tahunnya.

Upaya peningkatan penciptaan lapangan pekerjaan ini menurut Maliki dapat ditempuh melalui kegiatan investasi padat karya, infrastruktur padat karya, dan kewirausahaan. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Februari 2016 tercatat 5,5% atau menurun 0,31% dibandingkan Februari 2015. Saat ini penyerapan tenaga kerja di sektor perdagangan, jasa kemasyarakatan, serta listrik, gas, dan air tumbuh lebih cepat dibandingkan sektor industri.

“Kita harus mendorong penciptaan lapangan pekerjaan secara berkesinambungan. Kalau kita lihat dalam perencanaan pembangunan 2015-2017, ada peningkatan iklim investasi termasuk di dalamnya peningkatan iklim ketenagakerjaan. Ada beberapa fokus yang kita lakukan untuk meningkatkan iklim ketenagakerjaan, salah satunya adalah hubungan industrial. Bagaimana kita bisa meningkatkan hubungan antara pekerja dan pemberi kerja menjadi lebih harmonis,” jelas Maliki.

Tantangan yang berikutnya adalah menyesuaikan kapasitas tenaga kerja agar memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan oleh pemberi kerja. Salah satu problem yang masih ditemui di lapangan adalah adanya missmatch, angkatan kerja ada dan bertambah banyak, tetapi keahlian mereka belum sesuai dengan kebutuhan industri.

“Merupakan agenda besar bagi kita untuk memperkuat kesesuaian keahlian tenaga kerja dengan apa yang dibutuhkan oleh industri. Jadi perlu terus ditingkatkan kerjasama antara lembaga pelatihan dengan pihak industri,” tutur Maliki.

Untuk itu fokus perencanaan pada 2017 adalah penciptaan lapangan kerja dan keahlian tenaga kerja. Penciptaan tenaga kerja yang terampil dan kompeten dapat juga didukung dengan pelatihan-pelatihan hingga ke tingkat vocational school. Selain itu Kredit Usaha Rakyat (KUR) juga terus digalakkan untuk menggiatkan kewirausahaan, sekaligus agar masyarakat dapat menciptakan pekerjaan.

Dana desa pun diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja. Melalui pembangunan infrastruktur dan kegiatan ekonomi produktif misalnya, petani dapat diikutsertakan dalam proyek pembangunan jalan selepas bekerja di sawah atau ladang. Sehingga menurut Maliki akan ada banyak penambahan lapangan pekerjaan yang bersumber dari pemanfaatan dana desa.