Laporan Ekonomi Harian Tanggal 13 Desember 2021

Update Global
Tingkat inflasi tahunan di AS meningkat menjadi 6,8 persen pada November 2021. Tingkat inflasi tersebut tertinggi sejak Juni 1982 dan sesuai dengan perkiraan. Kondisi tersebut merupakan 9 bulan berturut-turut inflasi tetap di atas target 2 persen Fed karena peningkatan komoditas global, peningkatan permintaan, tekanan upah, gangguan rantai pasokan dan low base effect dari tahun lalu yang terus mendorong harga naik. Biaya energi mencatat kenaikan terbesar (33,3 persen), terutama pada harga bensin (58,1 persen). Kenaikan juga terjadi pada tempat tinggal, makanan, kendaraan baru, mobil dan truk bekas, pakaian jadi, dan layanan perawatan medis. (Trading Economics)

Update Domestik
Bank Indonesia memperkirakan inflasi sepanjang 2021 ada di kisaran 1,64 persen (yoy). Berdasarkan survei pemantauan harga BI, kondisi tersebut didorong oleh tingkat inflasi pada minggu kedua Desember 2021 yang tetap terkendali. Sehingga inflasi pada bulan Desember 2021 diperkirakan 0,34 persen (mom). Peningkatan harga komoditas meliputi cabai rawit yang naik 0,08 persen (mom), minyak goreng yang naik 0,04 persen (mom), dan cabai merah yang naik 0,03 persen (mom). (Kontan)

Laporan Ekonomi Harian Tanggal 10 Desember 2021

Update Global
Jumlah warga AS yang mengajukan klaim tunjangan pengangguran mingguan turun menjadi 43.000 klaim dibandingkan dengan minggu lalu sebesar 184.000 klaim. Jumlah pengajuan ini terendah sejak September 1969. Namun, jumlah ini tidak akan bertahan lama dikarenakan pasar tenaga kerja AS yang semakin ketat. Penyebaran varian Omicron di AS menimbulkan risiko terhadap prospek ekonomi sehingga berpengaruh pada perlambatan perekrutan dan permintaan layanan tenaga kerja di AS. (Trading Economics)

Update Domestik
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mempersiapkan tujuh kebijakan untuk menjaga stabilitas sektor jasa keuangan, meningkatkan perlindungan konsumen dan mendorong perekonomian nasional serta kesejahteraan masyarakat di tahun 2022. Kebijakan tersebut antara lain, pertama, mengantisipasi dampak normalisasi kebijakan di negara maju dan penyebaran varian baru Covid-19. Kedua, mengimplementasikan roadmap sustainable finance fase kedua 2021-2025. Ketiga, mempercepat transformasi ekonomi digital. Keempat, meningkatkan efektivitas program inklusi keuangan dan perlindungan konsumen. Kelima, melanjutkan implementasi penguatan sektor jasa keuangan syariah. Keenam, menyelesaikan reformasi industri keuangan non-bank. Ketujuh, memperkuat tata kelola dan manajemen strategis dalam pelaksanaan tugas dan fungsi OJK. (CNBC)

Laporan Ekonomi Harian Tanggal 9 Desember 2021

Update Global
Tingkat inflasi tahunan China meningkat menjadi 2,3 persen pada November 2021. Kenaikan tersebut merupakan tertinggi sejak Agustus 2020. Kenaikan didorong oleh harga makanan dan harga non-makanan. Kenaikan harga makanan terjadi yang pertama kalinya dalam enam bulan (1,6 persen) yang didorong oleh kenaikan harga sayuran segar dan buah segar. Sementara itu, inflasi nonmakanan juga naik sebesar 2,5 persen yang didorong dari sektor transportasi & komunikasi, bahan bakar & utilitas, barang-barang rumah tangga dan jasa, kesehatan, pakaian, pendidikan, dan budaya. (Trading Economics)

Update Domestik
Sebanyak 16,4 juta UMKM telah terhubung ke dalam platform digital. Angka ini meningkat lebih dari 100 persen sejak awal pandemi di 2020. Di tengah disrupsi ekonomi akibat pandemi, transformasi usaha ke digital sangat penting bagi UMKM. Sementara itu, nilai ekonomi digital Indonesia mencapai Rp 640 triliun pada tahun 2020. Angka tersebut diprediksi meningkat delapan kali lipat menjadi Rp 4.531 triliun di tahun 2030. (CNN Indonesia)

Laporan Ekonomi Harian Tanggal 8 Desember 2021

Update Global
Bursa saham Eropa untung kecil hingga rugi. Bursa-bursa saham di Eropa mengalami keuntungan kecil dan kerugian setelah kenaikan 2 persen dari sesi sebelumnya. DAX Jerman dan FTSE MIB Italia terpantau lebih rendah, sementara FTSE 100 Jerman masih di zona pertumbuhan. Dipengaruhi sentimen pemberitaan varian Omicron yang tidak lebih berbahaya dari yang diperkirakan, serta kekhawatiran penyebaran virus di musim dingin. (Trading Economics)

Update Domestik
Jumlah penumpang KRL mencapai 12,4 juta per November 2021. Realisasi tersebut menjadi yang tertinggi sepanjang tahun ini, dimana terdapat sebanyak 413.337 orang per hari di Jabodetabek. Sementara, rata-rata penumpang KRL Yogyakarta-Solo sebanyak 219.696 per hari. Dari segi frekuensi, perjalanan KRL hanya 964 per hari dengan 93 rangkaian kereta pada Januari 2021 dan meningkat mencapai 1.005 per hari dengan 94 rangkaian kereta. (CNN)

Laporan Ekonomi Harian Tanggal 7 Desember 2021

Update Global
Realisasi output industri Jerman tertinggi dalam setahun. Produksi sektor industri Jerman meningkat 2,8 persen (mom) pada Oktober setelah turun 0,5 persen pada bulan sebelumnya. Produksi barang modal dan kendaraan bermotor naik, sementara output barang setengah jadi dan barang konsumsi menurun. Dibandingkan Februari 2020, produksi sektor industri menurun 6,5 persen. (Trading Economics)

Update Domestik
Okupansi hotel di Bali diyakini mencapai 50 persen usai PPKM Level 3 batal. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali mengapresiasi Pemerintah Pusat yang membatalkan PPKM Level 3 di semua wilayah pada libur Nataru. Pembatalan tersebut diyakini akan membuat tingkat keterisian (okupansi) hotel meningkat menjadi 50 persen. Selama sepekan ini, wisatawan domestik yang datang ke Bali sekitar 10 ribu hingga 11 ribu per hari. Jelang libur Nataru, diprediksi kunjungan wisatawan domestik ke Bali akan mencapai 15 ribu sampai 20 ribu per hari. (CNN)

Laporan Ekonomi Harian Tanggal 6 Desember 2021

Update Global
Harga minyak meningkat seiring dengan peningkatan harga di Arab Saudi. Harga minyak WTI terus naik diatas 2 persen hingga diatas US$67,5 per barel pada Senin setelah eksportir terbesar (Arab Saudi) menaikkan harga minyak mentah di pasar Asia dan Amerika Serikat. Per hari Minggu, 5 Desember, Saudi Aramco resmi menaikkan harga untuk bulan Januari. (Trading Economics)

Update Domestik
112 Gardu PLN dan 30 ribu pelanggan terdampak erupsi Gunung Semeru. PLN menyatakan sebanyak 112 gardu listrik sempat terdampak erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada Sabtu (4/12) sehingga 30.523 pelanggan mengalami pemadaman. Namun pada Minggu (5/12), 33 gardu sudah kembali menyala dan 7.697 pelanggan kembali mendapat pasokan listrik. PLN berupaya memulihkan pasokan listrik, tetapi masih ada daerah yang belum terjangkau petugas lantaran akses jalan utama, Jembatan Perak Piketnol, roboh akibat erupsi. (CNN)

Laporan Ekonomi Harian Tanggal 3 Desember 2021

Update Global
PMI komposit IHS Markit wilayah Uni Eropa menunjukkan peningkatan pada pada November 2021 dengan nilai sebesar 55,4, di atas Oktober 2021 sebesar 54,2 menunjukkan tingkat ekspansi ekonomi yang solid dan dipercepat di seluruh kawasan Eropa. Pertumbuhan yang solid pada nilai nominal terutama merupakan cerminan dari kinerja sektor jasa, menutupi peningkatan produksi manufaktur terlemah kedua sejak pemulihannya dimulai pada Juli 2020. Namun, tingkat pertumbuhan terkuat terlihat jauh dari dua ekonomi Kawasan Uni Eropa terbesar. Jerman khususnya mencatat tingkat pertumbuhan yang lemah di bulan November. Tekanan harga yang kuat tetap meluas di seluruh Kawasan Uni Eropa, dengan tingkat biaya output dan inflasi biaya input mempercepat ke nilai survei tertinggi baru pada bulan November. Terakhir, kepercayaan bisnis melemah ke level terendah sepuluh bulan di bulan November, mencerminkan penurunan sentimen di penyedia layanan. (Trading Economics)

Update Domestik
Bank Indonesia (BI) berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu I Desember 2021, memperkirakan perkembangan harga pada bulan ini tetap terkendali dan memperkirakan inflasi sebesar 0,25 persen (mtm). Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi 2021 adalah sebesar 1,55%. Penyumbang utama inflasi Desember 2021 sampai dengan minggu I yaitu komoditas cabai rawit dan minyak goreng masing-masing sebesar 0,04% (mtm), cabai merah sebesar (0,02%) mtm, telur ayam ras, sawi hijau, kangkung, sabun detergen bubuk dan tarif angkutan udara masing-masing sebesar 0,01% (mtm). Sementara itu, beberapa komoditas mengalami deflasi, antara lain bawang merah dan daging sapi masing-masing sebesar -0,01% (mtm). (Bank Indonesia)

Laporan Ekonomi Harian Tanggal 2 Desember 2021

Update Global
Kepercayaan konsumen Jepang tetap stabil pada November, meski aktivitas ekonomi meningkat setelah infeksi virus corona mereda. Survei yang dilakukan Kantor Kabinet menunjukkan indeks sentimen untuk rumah tangga umum, yang mencakup pandangan tentang pendapatan dan pekerjaan, adalah 39,2 pada November, tidak berubah dari Oktober. Pemerintah Jepang mempertahankan penilaian terhadap indeks sentimen, dengan mengatakan ada tanda-tanda perbaikan yang berkelanjutan. (Reuters)

Update Domestik
Nilai impor Sumatera Utara pada Oktober 2021 atas dasar CIF tercatat USD 458,24 juta, naik sebesar 14,14 persen dibandingkan dengan September 2021 sebesar USD 401,46 juta. Nilai impor mengalami kenaikan sebesar 26,53 persen (yoy). Negara pemasok barang impor terbesar China senilai USD 137,17 juta (29,93 persen), diikuti Singapura sebesar USD 66,75 juta (14,57 persen) dan Malaysia sebesar USD 64,39 juta (14,05 persen). Menurut golongan penggunaan barang Oktober 2021, barang modal naik sebesar 84,71 persen (mom). Kemudian, bahan baku atau penolong naik sebesar 12,95 persen (mom) dan barang konsumsi turun sebesar 24,88 persen (mom). Sementara itu, nilai ekspor melalui pelabuhan muat di wilayah Sumut pada Oktober 2021 meningkat dari bulan September 2021, yaitu dari USD 1,06 miliar menjadi USD 1,10 miliar atau naik sebesar 3,70 persen (mom) dan 42,72 persen (yoy). Ekspor barang ke China pada Oktober 2021 adalah sebesar USD 187,22 juta, diikuti Amerika Serikat sebesar USD 122,20 juta dan India sebesar USD 64,74 juta dengan kontribusi ketiganya mencapai 34,01 persen. (CNN Indonesia)

Laporan Ekonmi Harian Tanggal 1 Desember 2021

Update Global
Surplus perdagangan Korea Selatan turun menjadi USD 3,09 miliar pada November 2021 dari USD 5,81 miliar pada November 2020, mencerminkan dampak pandemi COVID-19 yang sedang berlangsung yang memperburuk perdagangan global, menurut pembacaan awal. Ekspor meningkat 32,1 persen (yoy) menjadi USD 60,44 miliar, sementara impor meningkat lebih cepat 43,6 persen (yoy) menjadi USD 57,36 miliar. surplus perdagangan dari Januari hingga November 2021 turun menjadi USD 30,72 miliar dari USD 38,07 pada periode yang sama tahun 2020. (Trading Economics)

Update Domestik
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka inflasi sepanjang November 2021 mencapai 0,37 persen (mtm), inflasi tahunan sebesar 1,75 persen (yoy), serta inflasi tahun kalender 1,3 persen (ytd). Laju inflasi tersebut merupakan yang tertinggi sejak awal tahun 2021. Kenaikan inflasi tersebut sejalan dengan meningkatnya aktivitas masyarakat di luar rumah. Dari 90 kota indeks harga konsumen (IHK) sebanyak 84 kota mengalami inflasi sedangkan di enam kota sisanya terjadi deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sintang sebesar 2,01 persen, sedangkan deflasi tertinggi tercatat di Kotamobagu sebesar 0,53 persen. Berdasarkan kelompok pengeluaran, tiga kelompok yang mengalami inflasi dan memberikan andil inflasi cukup besar yaitu makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,84 persen dan memberikan andil inflasi 0,21 persen, inflasi transportasi sebesar 0,51 persen dengan andil 0,6 persen, dan perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,14 persen dengan andil inflasi 0,03 persen. (Republika)

Laporan Perkembangan Ekonomi Makro Bulan November 2021

Pemulihan ekonomi global terus menunjukkan keberlanjutan. Namun, kecepatan pemulihan antar negara mauun antar sektor bervariasi. Di tengah pemulihan, dunia harus kembali menghadapi varian Covid-19 baru, Omicron, yang saat ini masih dalam penelitian WHO. Selain itu, pelaku pasar keuangan juga tengah bersiaga menghadapi rencana tapering-off The Fed yang akan segera dilaksanakan, serta kenaikan Fed Fund Rate setelahnya jika inflasi masih terus bergerak naik. Selain Amerika Serikat, inflasi juga menjadi perhatian berbagai negara, terutama negara di Eropa. Salah satu yang menyebabkan percepatan laju inflasi adalah harga komoditas yang didorong baik dari sisi permintaan yang meningkat maupun penawaran yang masih belum pulih. Di sisi lain, peningkatan harga komoditas internasional masih menjadi penopang kinerja ekspor Indonesia yang kembali mencatat nilai tertinggi. Meski begitu, peningkatan impor kali ini lebih tinggi dibandingkan ekspor sehingga surplus neraca perdagangan Indonesia pada bulan November mengalami penurunan. Selebihnya, perkembangan ekonomi domestik Indonesia dinilai cukup stabil dengan permintaan yang menguat dan ekspansi industri yang terus berjalan.