Perkembangan Ekonomi Minggu Ke-II Bulan Maret 2016

Update Global
Bank Sentral Jepang (BoJ) mulai menerapkan kebijakan suku bunga negatif (-0,1 persen) untuk sebagian deposito perbankan di BoJ. Langkah ini diambil menyusul pelemahan konsumsi rumah tangga.

Update Domestik
Meskipun terjadi penurunan harga BBM dan tarif dasar listrik pada Januari, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) bulan Februari 2016 mengalami penurunan.

Infografik Perkembangan Perdagangan Internasional Indonesia Bulan Januari 2016

  • Pada bulan Januari tahun 2016, nilai ekspor non migas mencapai 75 persen dari total target, atau sebesar USD 10.500,2 juta.
  • Neraca perdagangan Indonesia pada bulan Januari tahun 2015 mengalami surplus USD 50,6 juta, hal ini disebabkan  karena surplus sebesar USD 164,5 juta pada neraca perdagangan sektor nonmigas lebih besar dibanding  defisit sebesar USD 113,9 juta pada sektor migas.
  • Nilai ekspor Indonesia pada bulan Januari tahun 2016 sebesar USD 10.500,2 juta, menurun sebesar 20,7% dibandingkan pada bulan Januari tahun 2015, begitu  pula  ekspor migas dan non migas yang mengalami penurunan sebesar 43,5% dan 16,8%.
  • Nilai impor Indonesia  pada bulan Januari tahun 2016 sebesar USD 10.449,6 juta, menurun  sebesar 17,1% dibandingkan  pada bulan Januari tahun 2015, begitu pula  impor migas dan non migas yang mengalami penurunan sebesar 42,3% dan 12,1%.

Infografik Perkembangan Perdagangan Internasional Indonesia Tahunan 2015

  • Sepanjang tahun 2015, nilai ekspor non migas mencapai 84% dari total target, atau sebesar USD 131.730 juta
  • Neraca Perdagangan Indonesia sepanjang tahun 2015 mengalami surplus USD 7.587,5 juta, hal ini disebabkan karena surplus sebesar USD 13.648,7 juta pada neraca perdagangan sektor nonmigas lebih besar dibanding defisit sebesar USD 6.061,2 juta pada sektor migas.
  • Nilai Ekspor Indonesia sepanjang tahun 2015 sebesar USD 150.282 juta, menurun sebesar 14,6% dibandingkan sepanjang tahun 2014, begitu pula ekspor migas dan non migas yang mengalami penurunan sebesar 38,2% dan 9,7%
  • Nilai Impor Indonesia sepanjang tahun 2015 sebesar USD 14.649 juta, menurun sebesar 19,9% dibandingkan sepanjang tahun 2014, begitupula impor migas dan non migas yang mengalami penurunan sebesar 43,4% dan 12,3%.

Perkembangan Ekonomi Indonesia dan Dunia Triwulan IV Tahun 2015

Publikasi triwulan IV tahun 2015 ini memberikan gambaran dan analisa mengenai perkembangan ekonomi dunia dan Indonesia hingga triwulan IV tahun 2015. Dari sisi perekonomian dunia, publikasi ini memuat perkembangan ekonomi Amerika Serikat dan negara-negara kawasan Eropa, serta kondisi ekonomi regional Asia. Dari sisi perekonomian nasional, publikasi ini membahas pertumbuhan ekonomi indonesia triwulan IV tahun 2015 dari sisi moneter, fiskal, neraca perdagangan, perkembangan investasi dan kerja sama internasional, serta industri dalam negeri. Dalam publikasi ini juga tersaji Policy Brief terkait kebijakan pemerintah dan kondisi ekonomi terkini.

Infografik Perkembangan Investasi Triwulan IV 2015

  • Total realisasi investasi PMA dan PMDN tahun 2015 sebesar Rp 545,4 triliun atau telah mencapai 104,9% dari target realisasi investasi untuk tahun 2015 yang sebesar Rp 519,5 triliun.
  • Pada triwulan IV tahun 2015, negara dengan realisasi PMA terbesar adalah Singapura dengan nilai USD 2.349,8 jutaatau 29,6% dari total realisasi PMA diikuti oleh Hongkong, Belanda, Jepang dan Tiongkok
  • Pada triwulan IV tahun 2015, lokasi PMA dengan nilai  realisasi PMA terbesar adalah DKI Jakarta dengan nilai USD 1.363,7 juta atau 17,2% dari total realisasi PMA diikuti oleh DKI Banten, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur.
  • Pada triwulan IV tahun 2015, sektor dengan nilai realisasi PMA terbesar adalah sektor Listrik, Gas dan Air dengan nilai USD 1.393,2 juta atau 17,5% dari total realisasi PMA, diikuti oleh sektor industri Logam & Mesin; Perumahan, Kawasan undustri & Real Estate; Pertambangan; Tanaman Pangan & Perkebunan.

Perkembangan Ekonomi Indonesia dan Dunia Triwulan III Tahun 2015

Publikasi triwulan III tahun 2015 ini memberikan gambaran dan analisa mengenai perkembangan ekonomi dunia dan Indonesia hingga triwulan III tahun 2015. Dari sisi perekonomian dunia, publikasi ini memuat perkembangan ekonomi Amerika Serikat dan negara-negara kawasan Eropa, serta kondisi ekonomi regional Asia. Dari sisi perekonomian nasional, publikasi ini membahas pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan III tahun 2015 dari sisi moneter, fiskal, neraca perdagangan, perkembangan investasi dan kerja sama internasional, serta industri dalam negeri.

Infografik: Perkembangan Investasi dan Perdagangan Internasional Indonesia, Bulan Juli Tahun 2015

  • Pada triwulan I 2015, rasio ekspor jasa baru mencapai 2,6% dari total PDB nominal, atau sebesar USD 5.597 juta. Nilai rasio ini belum memenuhi target RPJMN 2015 yang berjumlah 3%.
  • Neraca perdagangan Indonesia pada Juli 2015 mengalami surplus sebesar USD 1.332 juta, hal ini disebabkan karena surplus sebesar USD 2.204 juta pada neraca perdagangan sektor non migas lebih besar dibanding defisit sebesar USD 872 juta pada sektor migas.
  • Pada Juli 2015, negara tujuan ekspor non migas terbesar adalah Amerika Serikat dengan total ekspor non migas sebesar USD 1.166 juta, disusul China, Jepang, India, dan Singapura.
  • Pada Juli 2015, komoditas impor non migas terbesar adalah Mesin dan Peralatan Mekanik (HS 84), sebesar USD 1.520 juta dengan proporsi 19,5%, disusul oleh Mesin dan Peralatan Listrik (HS 85) dengan proporsi sebesar 13,9%.

Perkembangan Ekonomi Minggu Ke-II Bulan Juli 2015

Update Global
The Fed memutuskan untuk mempertahankan tingkat suku bunganya seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang cenderung moderat. The Fed diyakini akan meningkatkan tingkat suku bunganya di pertemuan bulan September.

Update Domestik
Kinerja perdagangan Indonesia belum menunjukkan perbaikan di bulan Mei. Masih lemahnya ekonomi domestik terlihat dari impor yang masih kembali menurun, baik dibandingkan bulan lalu maupun tahun lalu.

Policy Brief Minggu Ke-II Bulan Juli Tahun 2015

Krisis Gagal Bayar Yunani

  • Yunani dan Uni Eropa (UE) akhirnya mencapai kesepakatan terkait pemberian dana pinjaman.
  • Krisis Yunani belum berakhir.
  • Dampak krisis di Yunani ke Indonesia sangat bergantung pada dampaknya terhadap UE.

Kejatuhan Pasar Saham China

  • Pasar saham China anjlok hingga 30 persen.
  • Intervensi pemerintah dan bank sentral berdampak pada rebound-nya indeks pasar saham China.
  • Kejatuhan pasar saham diperkirakan berdampak kecil terhadap ekonomi riil China.

Perkembangan Ekonomi Minggu Ke-I Bulan Juli 2015

Update Global
Yunani gagal membayar kembali utangnya pada IMF seiring gagalnya kesepakatan pencairan pinjaman lanjutan. Sementara itu kepanikan terjadi di China menyusul koreksi tajam di pasar saham.

Update Domestik
Inflasi domestik bulan Juni tercatat masih di atas target pemerintah (7,26 persen, yoy) yang didorong oleh peningkatan pada komponen inflasi harga bergejolak (volatile food).