Laporan Perkembangan Ekonomi Makro Bulan September 2021

Negara di kawasan Eropa tengah menghadapi tekanan inflasi yang kian meningkat. Di sisi lain, sebagian besar negara masih menahan tingkat suku bunga acuan. ECB, BoE, dan The Fed mempertahankan suku bunga pada level terendah, masing-masing pada level 0,0 persen, 0,1 persen, dan 0,0-0,25 persen. Selain keputusan tapering The Fed, ketidakpastian keuangan global juga berpotensi dipengaruhi oleh krisis keuangan China Evergrande Group. Kondisi tersebut berdampak pada nilai tukar rupiah yang cenderung bergerak melemah pada bulan September. Sejalan dengan pelonggaran PPKM, aktivitas sektor manufaktur kembali pulih yang ditunjukkan oleh nilai PMI Manufacturing yang berada di zona ekspansif. Namun, permintaan masyarakat masih belum pulih yang ditunjukkan oleh deflasi yang terjadi pada bulan September terutama disebabkan oleh turunnya harga-harga komoditas makanan. Neraca perdagangan barang Indonesia pada bulan September kembali surplus meskipun sedikit lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya akibat turunnya nilai ekspor dan impor.

Laporan Ekonomi Harian Tanggal 30 September 2021

Update Global
PMI Manufaktur Caixin/Markit China naik menjadi 50,0 pada September dari level 49,2 bulan sebelumnya, lebih tinggi dari ekspektasi analis pada level 49,5. Kenaikan tersebut didorong oleh output produksi yang cukup mampu memenuhi permintaan seiring dengan penurunan produksi yang lebih kecil daripada kenaikan permintaan. Ekonomi China yang sempat mengalami kontraksi akibat pandemi COVID-19 mampu pulih dengan cepat. Namun, masih ada dampak perlambatan sektor manufaktur, kenaikan biaya produksi, kemacetan produksi, dan krisis listrik. China berada dalam permasalahan krisis listrik karena kekurangan batu bara, standar emisi yang lebih ketat, dan permintaan yang kuat dari industri, yang memicu pembatasan penggunaan listrik yang meluas. (Reuters)

Update Domestik
LPS menurunkan suku bunga penjaminan. Untuk tingkat bunga penjaminan simpanan dalam rupiah dan valuta asing di bank umum turun masing-masing 50 bps dan 25 bps menjadi 3,5 persen dan 0,25 persen. Adapun tingkat bunga penjaminan simpanan dalam rupiah di bank perkreditan rakyat (BPR) turun 50 bps menjadi 6,0 persen. Penurunan ini mempertimbangkan beberapa hal seperti tren penurunan suku bunga penjaminan, serta perlunya memberikan dorongan bagi perbankan dalam proses pemulihan ekonomi saat ini. (CNN)

Laporan Ekonomi Harian Tanggal 29 September 2021

Update Global
Indeks harga rumah 20 kota S&P CoreLogic Case-Shiller di AS meningkat pada rekor baru 19,9 persen (yoy) pada Juli 2021, menyusul kenaikan 19,1 persen (yoy) pada bulan sebelumnya, hampir mencapai perkiraan pasar dengan kenaikan 20 persen (yoy). Ini menjadi kenaikan harga selama empat belas bulan berturut-turut. (Trading Economics)

Update Domestik
Menteri Keuangan menyatakan pemerintah menargetkan pendapatan negara tahun 2022 sebesar Rp1.840 triliun. Dengan target tersebut diharapkan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi untuk segera kembali pulih dari dampak pandemi COVID-19. Krisis energi di beberapa negara yang menyebabkan harga migas dan batubara melonjak tinggi ini memberikan dampak positif terhadap postur APBN di 2021 atau 2022. (Liputan6)

Laporan Ekonomi Harian Tanggal 28 September 2021

Update Global
Profit perusahaan industri China bulan Agustus tumbuh pada 10,1 persen (yoy) menjadi USD105 miliar, lebih rendah dari pertumbuhan bulan sebelumnya yang mencapai 16,4 persen (yoy). Produksi industri tumbuh melambat pada Agustus dengan pertumbuhan paling lambat sejak Juli 2020, terbebani oleh perkembangan pandemi COVID-19 domestik, harga bahan baku yang tinggi, kampanye untuk mengurangi emisi karbon, dan kekurangan suku cadang yang terus-menerus seperti semikonduktor. (Reuters)

Update Domestik
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian menyatakan realisasi PEN per 27 September 2021 sebesar Rp404,24 triliun atau setara dengan 54 persen dari pagu yang sebesar Rp744,75 triliun. Dengan rincian realisasi program: kesehatan sebesar 46,8 persen dari pagu; perlindungan sosial 62,2 persen; program prioritas 51,2 persen; insentif usaha 94,0 persen; serta dukungan UMKM dan korporasi 42,0 persen. (CNN)

Laporan Ekonomi Harian Tanggal 27 September 2021

Update Global
Krisis listrik China mulai membebani prospek ekonomi. Krisis listrik disebabkan oleh hambatan pasokan batu bara dan pengetatan aturan standar emisi. Hal ini memicu kontraksi di industri berat di beberapa wilayah dan berpotensi menghambat tingkat pertumbuhan ekonomi. China telah berkomitmen untuk mengurangi intensitas energi sekitar tiga persen pada tahun 2021 untuk memenuhi tujuan menjaga iklim. Nomura memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi China 2021 menjadi 7,7 persen (yoy) dari 8,2 persen (yoy). China telah menetapkan target pertumbuhan ekonomi 2021 di atas 6,0 persen (yoy). (Reuters)

Update Domestik
Ketua PHRI DKI Jakarta mengungkapkan hingga kini kondisi hotel dan restoran masih mengkhawatirkan. Hal ini dikarenakan tingkat okupansi masih sangat rendah pada kisaran 10,0 – 30,0 persen. Banyak hotel ibu kota yang dijual karena pengusaha tidak kuat lagi membiayai pengeluaran. Namun belum ada angka pasti berapa jumlah hotel yang sudah atau ingin dijual di DKI Jakarta dikarenakan minimnya keterbukaan dari manajemen hotel yang gulung tikar. (CNN)

Laporan Ekonomi Harian Tanggal 24 September 2021

Update Global
PMI manufaktur AS turun menjadi 60,5 pada September 2021 dari 61,1 pada Agustus, lebih rendah dari perkiraan pasar sebesar 61,5. Angka tersebut menunjukkan pertumbuhan paling lambat aktivitas manufaktur dalam lima bulan setelah rekor tingkat tertinggi di bulan Juli. Penurunan produksi manufaktur dipicu oleh kendala pasokan dan kekurangan bahan baku. Adapun PMI sektor jasa AS juga mengalami penurunan menjadi 54,4 pada September 2021 dari 55,1 pada bulan sebelumnya. Angka tersebut menunjukkan pertumbuhan paling lambat dalam aktivitas jasa sejak Juli 2020 yang dipicu oleh penurunan bisnis baru dalam empat bulan berjalan di tengah kondisi permintaan yang kurang kuat dan kekhawatiran akibat COVID-19. (Trading Economics)

Update Domestik
Pendapatan negara pada Agustus 2021 tumbuh 13,9 persen menjadi Rp1.777,6 triliun. Peningkatan ini terjadi karena adanya perbaikan penerimaan negara dari perpajakan, kepabeanan dan cukai serta Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP). Penerimaan dari sisi pajak pada Agustus mencapai Rp741,3 triliun atau tumbuh 9,5 persen (yoy). Belanja negara telah mencapai Rp1.560,8 triliun atau tumbuh 1,5 persen hingga Agustus 2021. Secara rinci realisasi belanja negara Rp 1.560,8 triliun terdiri dari belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp1.087,9 triliun serta Transfer ke Daerah dan Desa (TKDD) sebesar Rp472,9 triliun. (Liputan6)

Laporan Ekonomi Harian Tanggal 23 September 2021

Update Global
Tapering The Fed akan segera dimulai. Federal Reserve menyatakan perekonomian Amerika Serikat semakin membaik terlihat dari perkembangan bursa ketenagakerjaan dan target inflasi. Jika perkembangan ini terus berlanjut sesuai harapan, pengendalian dalam pembelian aset mungkin segera dilakukan. The Fed juga mengisyaratkan bahwa suku bunga mungkin perlu dinaikkan lebih cepat dari perkiraan semula, dimana 9 dari 18 pembuat kebijakan memproyeksikan biaya pinjaman meningkat pada tahun 2022 mendatang. (Trading Economics)

Update Domestik
Pembiayaan utang APBN 2021 sudah mencapai Rp550 triliun. Menteri Keuangan menyatakan pembiayaan utang APBN 2021 sudah mencapai Rp550,6 triliun per Agustus kemarin. Realisasi itu setara 56,8 persen dari target pembiayaan utang 2021 yang mencapai Rp1.177,4 triliun. Realisasi tersebut lebih kecil dari target pemerintah mengingat tahun anggaran 2021 tinggal tersisa empat bulan lagi. Rincian komposisi utang terdiri dari penerbitan SBN Neto senilai Rp567,4 triliun atau 47 persen dari target sebesar Rp1.207,3 triliun. (CNN Indonesia)

Laporan Ekonomi Harian Tanggal 22 September 2021

Update Global
Bursa Eropa menguat pada sesi awal perdagangan untuk pembaruan The Fed. Bursa Eropa diperkirakan akan menguat pada pembukaan hari Rabu 22 September 2021 disebabkan investor global menunggu hasil pertemuan terbaru Federal Reserve AS dan juga ketegangan atas permasalahan pengembang properti China Evergrande mereda. Indeks Stoxx 600 pan-Eropa dibuka 0,8 persen lebih tinggi pada hari Rabu. (CNBC)

Update Domestik
Rupiah menguat Rp14.240 per Dolar AS pagi ini. Nilai tukar Rupiah berada di posisi Rp14.240 per Dolar AS di perdagangan pasar spot pada Rabu 22 September 2021. Posisi ini menguat tipis 2 poin atau 0,02 persen dari Rp14.242 per Dolar AS pada Selasa. Rupiah menguat bersama Yen Jepang menguat 0,12 persen; Baht Thailand naik 0,22 persen; Yuan China menguat 0,11 persen. Sementara, Peso Filipina melemah 0,02 persen; Won Korea Selatan minus 0,16 persen; Ringgit Malaysia 0,11 persen; Dolar Singapura 0,04 persen; dan Dolar Hongkong 0,02 persen. (CNN Indonesia)

Laporan Ekonomi Harian Tanggal 21 September 2021

Update Global
Perusahaan properti raksasa China tumbang, pekan ini bayar bunga obligasi Rp1,2 triliun. China Evergrande, perusahaan properti terbesar kedua di China, collapse akibat terlalu banyak memiliki utang dan akan melakukan pembayaran bunga obligasi sebesar USD84 juta (Rp1,2 triliun) pada 23 September 2021 mendatang. Awal pekan ini, perusahaan mulai membayar investornya dengan properti karena kesulitan uang tunai untuk memenuhi kewajibannya tersebut. Evergrande berkembang secara agresif menjadi salah satu perusahaan terbesar di China dan mulai bermasalah setelah dengan berutang lebih dari Rp4.200 triliun. Jika Evergrande default, bank dan pemberi pinjaman lainnya mungkin terpaksa memberi pinjaman lebih sedikit kepada perusahaan. Hal ini dapat menyebabkan krisis kredit, yang akan menjadi berita yang buruk bagi ekonomi terbesar kedua di dunia, karena perusahaan yang tidak dapat meminjam merasa sulit untuk tumbuh, dan dalam beberapa kasus tidak dapat terus beroperasi. (Bisnis)

Update Domestik
BI tahan bunga acuan 3,5 persen dalam tujuh bulan beruntun. Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 20 dan 21 September 2021 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 3,5 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 2,75 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 4,25 persen. Keputusan ini sudah diperkirakan oleh pelaku pasar. (CNBC Indonesia)

Laporan Ekonomi Harian Tanggal 20 September 2021

Update Global
Tantang Dollar AS, Bank Sentral China (PBoC) Mempromosikan Internasionalisasi Yuan. People's Bank of China (PBoC) atau Bank Sentral China dengan hati-hati mempromosikan internasionalisasi Yuan. China juga berencana lebih jauh mengembangkan pasar Yuan di luar negeri (offshore). Target akhirnya adalah menantang peran dollar AS sebagai mata uang cadangan utama dunia. Tahun lalu, PBoC menyelesaikan lintas batas dalam mata uang lokal mencapai 28,39 triliun yuan atau US$4,39 triliun. Naik 44,3 persen dari tahun sebelumnya. (Kontan)

Update Domestik
Awal Pekan, IHSG Dibuka Terkoreksi ke Level 6.115. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah pada pembukaan perdagangan awal pekan, Senin 20 September. IHSG dibuka terkoreksi 18,04 poin atau 0,29 persen ke level 6.115. Pada pembukaan perdagangan, Senin 20 September, terdapat 151 saham menguat, 142 saham melemah, dan 227 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp362,53 miliar dari 676,13 juta lembar saham yang diperdagangkan. (iNews)